Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Tumbuh kembang anak yang optimal jadi harapan semua orang tua.
Ada 3 aspek yang perlu diketahui dalam hal ini, yaitu perkembangan fisik, perkembangan kognitif (kecerdasan), dan sosioemosional.
Ketiga hal ini dipaparkan oleh Fathya Artha, Psikolog Anak, dalam acara virtual Bebelac Tunjukan Hebatmu yang Grid.ID ikuti Kamis (25/3/2021).
Baca Juga: Simak Baik-baik 7 Aturan Tidur Bayi Agar Teratur Setiap Hari, Nomor 5 Sering Diabaikan Ibu!
Menurut Fathya, ketiga aspek ini perlu diperhatikan agar anak bisa berkembang secara optimal.
“Ketiga aspek ini perlu diperhatikan supaya anak bisa berkembang secara optimal. Ketika kita ingin perkembangan optimal, kita pastikan dulu perkembangan fisiknya,” kata Fathya.
Ketika anak tumbuh sehat tentunya dengan nutrisi yang seimbang, maka bisa menyerap semua stimulasi yang ada di sekitar dengan optimal, sehingga anak mejadi cerdas.
Akan tetapi, cerdas saja tidak cukup, yang paling penting juga adalah aspek ketiga, yaitu sosioemosional.
“Anak harus bisa menempatkan diri di lingkungan sosial, dan salah satu keterampilan sosial yang harus dimiliki adalah kebaikan hati. Ini menjadi penting karena anak-anak kita tumbuh di dunia yang full power,” papar Fathya.
Karena kondisi dunia saat ini yang cepat sekali berubah, banyak ketidakpastian, dan hal-hal ambigu, maka kemampuan kolaborasi dan bekerja sama akan menciptakan keterampilan sosial pada anak.
Baca Juga: 5 Penyebab Depresi pada Remaja yang Harus Orangtua Waspadai! Nomor 3 Sering Terabaikan
Nah, kebaikan adalah salah satu caranya.
Menurut Fathya, kebaikan yang ditumbuhkan dalam diri anak juga akan menciptakan rasa aman pada dirinya.
“Jangan lupa menumbuhkannya dalam diri anak juga, yang dikenal dengan welas asih. Lewat kebaikan diri sendiri dia akan merasa aman dan cukup, setelah itu bisa memberi keluar dirnya,” jelasnya.
Baca Juga: Simak Baik-baik 7 Aturan Tidur Bayi Agar Teratur Setiap Hari, Nomor 5 Sering Diabaikan Ibu!
Dengan kebaikan juga, anak-anak belajar bukan hanya memberi, tapi belajar bahwa hidup ada manfaatnya untuk orang lain.
Hal-hal di atas akan membuat anak optimis, terbuka pada dunia luar, memiliki empati, dan kemampuan berinteraksi yang lebih baik.
Terlebih lagi, ada penelitian menarik saat kita melakukan kebaikan.
“Ada satu riset menarik kalau kita berbuat kebaikan, di dalam tubuh kita juga ada reaksi hormon stres yang menurun. Jadi ketika berbuat kebaikan, kita juga less stress, akhinya lebih happy,” tutup Fathya.
(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |