Grid.id – Brand asal Indonesia, Erigo, belum lama ini meramaikan lini masa media sosial. Warganet Tanah Air ramai-ramai menyampaikan dukungan usai iklan produk brand fesyen tersebut dipajang di Time Square, New York, Amerika Serikat (AS).
Untuk diketahui, Time Square merupakan persimpangan jalan di Manhattan, New York City, AS yang mempertemukan Broadway Avenue dengan Seventh Avenue. Persimpangan jalan ini juga merupakan pusat komersial, hiburan, dan destinasi ikonik bagi turis yang datang ke AS.
Berita dipajangnya iklan Erigo di Time Square pertama kali dibocorkan oleh CEO Erigo Store Muhammad Sadad melalui akun Instagram pribadinya @sadadd, Kamis (25/3/2021).
Ia mengunggah beberapa foto dan rekaman video berdurasi satu menit. Unggahan tersebut menunjukkan iklan Erigo yang terpampang di layar videotron pada salah satu gedung di Time Square.
“Dua tahun lalu, kita masih sebelas (pegawai) di Parung. Sekarang, ada di sini, guys,” tulis Sadad pada caption salah satu unggahan.
Tak lama, akun Instagram resmi @erigostore pun mengumumkan prestasi tersebut.
“Erigo is coming to New York, US. Dengan bangga untuk pemuda-pemudi Indonesia. @erigostore bisa membawa nama brand fashion asal Indonesia ke New York, USA,” tulis akun tersebut.
Iklan tersebut bertujuan mengumumkan peluncuran brand Erigo untuk konsumen di AS. Erigo akan memperluas pasar ke AS mulai 4 April 2021.
Berempati dengan situasi saat ini, melalui iklan tersebut, Erigo turut mengusung kampanye #StopAsianHate—gerakan anti kekerasan etnis yang diberikan pada warga Asia di AS.
Keberhasilan Erigo dalam memperkenalkan diri dan memperluas pasar ke Negeri Paman Sam menjadi salah satu bukti bahwa produk lokal Indonesia punya potensi di mancanegara. Kisah sukses Erigo dapat menjadi inspirasi bagi wirausaha lokal untuk melebarkan sayap.
Bermula di kamar bertipe studio
Perjalanan bisnis Erigo dimulai pada 2011. Muhammad Sadad pertama kali merintis bisnis fesyennya tersebut di kamar bertipe studio yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. Saat itu, Sadad masih melakukan segala sesuatunya sendirian, tanpa dibantu oleh tim atau karyawan tetap.
Pada saat itu, Sadad juga belum menggunakan nama Erigo sebagai identitas produknya. Nama Erigo baru dipilih Sadad pada 2013 karena label yang ia gunakan saat itu ternyata hampir serupa dengan merek kompetitor. Adapun produk yang dijual pada masa itu berkonsep batik dan ikat.
Konsep produk kasual atau dikenal dengan casual fashion baru diadopsi Erigo setelah konsep fesyen etnik mulai sepi peminat akibat tren yang bergerak cepat. Perubahan brand identity pun dilakukan Erigo melalui peluncuran online webstore mereka.
Meski begitu, penjualan online melalui situs web ternyata belum cukup menghasilkan. Sebaliknya, penjualan offline lebih diminati masyarakat. Menyadari hal tersebut, Sadad pun memberanikan diri untuk berpartisipasi di acara JakCloth pada pertengahan 2013.
Guna menekan biaya operasional, Sadad ikut turun tangan dalam setiap kegiatan lapangan Erigo. Ia bahkan rela tidur di musholla mal dan mandi di pom bensin, saat memperkenalkan brand yang ia bangun lewat acara-acara offline. Semua ia lakukan demi membesarkan nama Erigo.
Merambah platform e-commerce
Selain berpartisipasi melalui kegiatan offline, Sadad terus mengatur strategi agar penjualan online ikut meningkat. Berbagai promosi dilakukan melalui media sosial agar masyarakat mau mengunjungi online webstore mereka.
Tak kehabisan akal, demi mendorong penjualan secara offline dan agar dapat menjangkau lebih banyak calon konsumen, Sadad merambah platform e-commerce.
Baca Juga: Terinfeksi Covid-19 untuk Kedua Kalinya Bisa Timbulkan Gejala yang Lebih Parah, Benarkah Demikian?
Keputusan tersebut didasari hasil pengamatannya. Ia menyadari bahwa masyarakat lebih percaya berbelanja di situs e-commerce. Shopee menjadi salah satu platform e-commerce yang dipilihnya untuk membuka official store.
Benar saja, official store di Shopee membuat penjualan Erigo secara online perlahan menanjak. Bergabung sebagai seller di platform tersebut, Erigo memanfaatkan program promo yang diadakan Shopee buat pelanggan.
Banyaknya promo disediakan oleh Shopee membuat konsumen tertarik untuk mengenal produk-produk Erigo. Pada 2018, Erigo digandeng Shopee untuk hadir dalam program BincangShopee - Kreativitas Tanpa Batas di acara offline JakCloth 2018.
Kolaborasi antara Erigo dan Shopee pun berlanjut ketika brand fesyen tersebut bergabung dengan Shopee by Service pada 2019.
Jumlah penjualan yang dahulu masih ribuan meningkat menjadi jutaan. Erigo pun berhasil menyabet penghargaan Best Selling Brand dari Shopee.
“Beragam program yang diadakan oleh Shopee telah membantu perkembangan penjualan online Erigo. Kami berhasil tumbuh dan sukses bersama Shopee dan menjadi brand kesayangan para pengguna Shopee,” ujar Sadad melalui pernyataan tertulis yang diterima Grid.ID, Jumat (26/4/2021).
Tidak hanya dari penjualan mandiri, Erigo juga berhasil memenangkan berbagai penghargaan lewat berbagai kolaborasi bersama Shopee.
Beberapa di antaranya yaitu Shopee 9.9 Super Shopping Day 2020: Brand Terlaris #1, Shopee 10.10 Brands Festival 2020: Brand Favorit & Brand Terlaris #1, Shopee 11.11 Big Sale 2020: Brand Terlaris #1, Shopee 12.12 Birthday Sale 2020: Brand Terlaris #1, dan Shopee Super Awards : Top Local Brand & Top Fashion Brand.
Sepanjang 2020, saat pandemi Covid-19 melanda, Erigo pun turut dihadapkan pada tantangan bisnis. Pada awal masa pandemi Erigo harus rela mengurangi jumlah karyawannya.
Namun, tanpa disangka angka penjualan perlahan kembali meningkat. Bahkan, pada 2020 jumlah pesanan yang diterima Erigo melalui penjualan di situs e-commerce meningkat lebih dari 10 kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Hal ini tidak lepas dari perubahan kebiasaan belanja masyarakat yang lebih memilih untuk berbelanja online.
Banyaknya pesanan yang masuk melalui Shopee setiap harinya membuat Erigo tergerak untuk membuka enam authorized store di Tangerang, Banjarmasin, Malang, Palembang, Yogyakarta, dan Kendari.
Pesanan lewat Shopee akan dikirim oleh authorized store kepada konsumen yang berada di jangkauan toko-toko tersebut. Dengan demikian, proses produk untuk sampai ke tangan pembeli lebih efisien.
Dilirik konsumen mancanegara
Selain mendapatkan pesanan dari dalam negeri, Erigo kerap mendapati berbagai pertanyaan tentang pengiriman produk mereka ke luar negeri.
“Kami sering sekali mendapatkan chat dan direct message dari masyarakat luar negeri mengenai cara membeli produk kami dan pengirimannya ke negara mereka. Hal ini tentu merupakan masukan yang bagus untuk Erigo, tetapi tentu kami sadar bahwa untuk melakukan ekspor itu tidaklah mudah prosesnya,” kata Sadad.
Beruntung, Shopee pada saat itu mengajak Erigo untuk bergabung dengan program ekspor yang menyasar Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Erigo dapat menjual produknya melalui situs Shopee di negara-negara tersebut. Tanpa pikir panjang, tawaran itu pun diambil oleh Sadad.
Selama satu tahun bergabung dalam program tersebut, Erigo memperoleh respons positif dan menanggok banyak pesanan dari konsumen di negara-negara tersebut. Adapun produk celana chino dan coach jacket menjadi produk yang paling banyak dipesan oleh para konsumen luar.
“Sebagai brand asli Indonesia, Erigo sangat bangga dapat dipercaya dan diajak untuk bergabung ke program ekspor Shopee sehingga dapat menambah eksposur kami ke konsumen luar negeri di Singapura, Malaysia, dan masih banyak lainnya,” ujar Sadad.
Saat ini, Erigo mengikutsertakan tujuh toko termasuk authorized store Erigo untuk melayani pengiriman ke luar negeri.
Sebagai informasi, Shopee Ekspor merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program Sekolah Ekspor, asosiasi gabungan antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) serta Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (SMESCO), untuk mewujudkan 500.000 eksportir hingga 2030.
Lanjutkan kolaborasi dengan e-commerce
Meski sudah dikenal hingga mancanegara, Sadad mengungkapkan bahwa Erigo akan terus melanjutkan rangkaian kolaborasi dengan Shopee.
Adapun program yang akan dilaksanakan berupa produk kolaborasi terbaru Erigo, Brand Day Erigo, Super Brand Day Erigo, serta program kampanye besar Shopee lainnya.
“Sebuah perjalanan panjang hingga kami bisa sampai di titik ini. Terima kasih atas dukungan dari orang tua, tim Erigo yang tidak berhenti berusaha, tim Shopee yang terus memberi arahan dan bimbingan terhadap team e-commerce Erigo, dan teman-teman yang terus mendukung produk-produk Erigo,” kata Sadad.
Ia juga berharap agar kisah Erigo mampu menginspirasi para rekan bisnis lainnya agar tidak takut untuk memulai dan bermimpi.
Menurutnya, keberhasilan ini bukan pencapaian akhir, melainkan titik awal perjalanan kami untuk terus berkembang dan memperluas bisnis Erigo.
“Jangan takut untuk memulai dan bermimpi. Semuanya akan dimulai jika kita sudah mulai melakukan sesuatu,” kata Sadad.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |