Grid.ID - Sebagai asupan penting bagi tubuh, minum air putih sudah jadi hal wajib yang tak boleh dilewatkan.
Tapi waspadalah kalau kamu sering merasa haus karena ini ternyata bisa jadi pertanda suatu penyakit.
Ya, ada beberapa penyakit yang bisa dideteksi dari rasa haus yang berlebihan yang membuatmu harus terus minum air putih.
Tubuh yang kekurangan air atau dehidrasi akan memberikan tanda dengan kita merasa haus.
Namun, sering merasa haus bukan hanya pertanda tubuh dehidrasi.
Bisa saja penyakit mematikan ini sudah bersarang di tubuh.
Bahkan penyakit ini bisa mengancam nyawa.
Mengapa bisa seperti itu?
Simak penjelasannya berikut ini.
Bahaya sering haus
Ketika tenggorokan terasa kering, kamu pasti sudah tahu penyebabnya yaitu kurang minum atau Anda beraktivitas fisik sangat keras.
Haus adalah sinyal bahwa tubuh Anda memerlukan asupan cairan segera.
"Setiap kondisi yang mengubah kadar air atau keseimbangan garam di dalam tubuh bisa memicu rasa haus," kata Laura M. Hahn, MD, seorang dokter perawatan primer di Mercy Medical Center.
Jika merasa sudah cukup minum dan air seni terlihat jernih namun masih merasa haus, mungkin itu adalah sinyal ada sesuatu yang lebih serius sedang terjadi di dalam tubuh.
1. Diabetes
Diabetes dapat meningkatkan risiko dehidrasi, terutama jika kamutidak menyadarinya.
Ketika level gula darah sedang tinggi, tubuh akan memaksa ginjal memroduksi lebih banyak urin untuk membuang kelebihan glukosa, jelas Heather Rosen, MD, direktur medis UPMC Urgent Care North Huntingdon di Pennsylvania.
Sering buang air kecil akan membuatmu sering haus dan menyebabkan Anda terdorong untuk lebih sering minum.
Jika kamu mengalami gejala sering berkemih, selalu haus, kehilangan berat badan dengan alasan yang tidak dapat dijelaskan, sering lelah, atau lekas marah, mintalah dokter melakukan tes kadar glukosa untuk tahu apakah kamu menderita diabetes atau tidak.
2. Diabetes insipidus
Waspada jika sering merasa haus, bisa jadi tanda kamu akan terkena penyakit diabetes.
Meskipun diabetes insipidus tidak terkait dengan jenis diabetes yang selama ini kita tahu dan benci.
Namun tanda-tanda yang dimilikinya mirip dan serupa yaitu sering haus dan berkemih.
Diabetes insipidus ditandai dengan adanya ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh yang memengaruhi penyerapan air.
Karena kehilangan sejumlah besar air melalui urin, rasa haus pun datang lebih sering ungkap Prudence Hall, MD, pendiri dan direktur medis dari The Hall Center di Santa Monica.
Karena diabetes insipidus ada beberapa jenis, dokter akan melakukan serangkaian tes untuk menentukan pilihan pengobatan yang terbaik untukmu.
3. Anemia
Jangan sampai anemia menyerang.
Kehilangan darah secara tiba-tiba saat masa haid yang berat dan kekurangan zat besi adalah penyebab umum anemia.
Tubuh kehilangan sel darah merah lebih cepat dari mereka yang dapat diproduksi oleh tubuh.
Baca Juga: Rambut Cepat Panjang Secara Alami, Cukup Lakukan Perawatan Sederhana ini!
Untuk menebus darah yang hilang, munculah rasa haus.
diganti, dan akan mencoba untuk menebus kehilangan cairan dengan memicu rasa haus, kata Rosen.
Salah satu pemicu periode menstruasi yang selalu berat adalah level hormon tiroid yang rendah.
Pemeriksaan dan tes darah akan menentukan apakah kamu mengalami anemia atau tidak dan pengobatan yang diterima akan tergantung hasil diagnosa tersebut.
Baca Juga: Lindungi Rambut dari Panas dan Atasi Kerusakan Akibat Catokan, Gunakan Serum Ini!
4. Tekanan Darah Rendah
"Stres kronis bisa menyebabkan kelenjar adrenal tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, dan dapat mengakibatkan tekanan darah menjadi di bawah normal," kata Hall.
"Hal ini dapat menyebabkan pusing, depresi, cemas, dan haus yang ekstrim."
Haus adalah cara tubuh menambahkan jumlah cairan ke dalam darah sebagai upaya untuk meningkatkan tekanan darah.
(*)
Artikel ini telah tayang di Sajian Sedap dengan judul Kerap Diabaikan, Sering Merasa Haus Ternyata Jadi Tanda Penyakit Mengerikan Ini Bersarang Dalam Tubuh! Catat
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |