Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri A
Grid.ID - Tak terasa bulan Ramadhan 2021/1442 H akan segera tiba.
Artinya, umat muslim di seluruh dunia tak lama lagi akan memasuki bulan Ramadhan 2021/1442 H dan menjlankan ibadah puasa.
Jatuh pada 13 April mendatang, bulan Ramadhan 2021 diyakini sebagai bulan penuh berkah dan ampunan.
Melalui ibadah puasa satu bulan full, umat muslim tidak hanya diminta untuk menahan lapar dan dahaga saja.
Baca Juga: Indro Warkop Sudah Rancang Kegiatan untuk Mengisi Ramadhan 2021
Mulai dari fajar hingga azan maghrib tiba, umat muslim juga diwajibkan untuk menahan hawa nafsu.
Ya, ibadah puasa tak hanya serta merta membatasi, makan, minum dan mengontrol hawa nafsu saja.
Untuk mendapatkan keutaman dari ibadah puasa tentu ada syarat sah dan wajib yang harus dipenuhi.
Hal itu dilakukan agar ibadah puasa yang dijalankan selama satu bulan full mendapat berkah bagi yang menjalankan.
Mengingat ibadah puasa merupakan perintah wajib yang sudah diterangkan dalam ayat 183 Surat Al Baqarah, maka keimanan pada Allah harus terus diutamakan.
Sebagaimana yang kita ketahui, menjaankan ibadah puasa dengan baik dan benar akan meningkatkan ketaqwaan bagi umat muslim.
Dikutip dari Tribunews.com, Taqwa secara etimologis berarti taqwa berarti menjaga, melindungi, memperhatikan dan waspada.
Namun, dalam terminologi taqwa juga berarti menjalankan apa yang diperintahkan Allah, dan menjauhkan dari segala yang dilarang-Nya.
Baca Juga: Jelang Ramadhan 2021, Yuk Simak Tips Puasa di Tengah Pandemi Covid-19 yang Wajib Diketahui!
Maka dari itu, sebelum bulan Ramadhan 2021 datang, kembali memahami syarat sah dan wajib puasa tampaknya menjadi hal yang harus dipupuk kembali.
Sebagaimana yang kita ketahui, syarat wajib dan sah puasa ada 5, yakni.
1. Islam
Karena diwajibkan untuk umat muslim, makan ibadah puasa hanya dijalankan untuk penganut agama Islam saja.
2. Berakal Sehat
Selain harus beragama Islam, ibadah puasa juga harus dilaksanakan orang berakal.
Yang artinya, ibadah puasa tidak sah apabila dilakukan orang dalam keadaan tidak sehat (gila).
3. Baligh
Baligh berarti orang yang menjalankan ibadah puasa harus sudah cukup umur.
Cukup umur disini artinya, seseorang yang menjalankan puasa sudah mengalami tanda-tanda pubertas.
4. Mampu
Mampu berarti, orang yang menjalankan ibadah puasa harus sehat jasmani dan rohani.
Tidak sakit dan tidak melakukan perjalanan jauh (musafir).
Apabila umat muslim tengah sakit atau melakukan perjalanan jauh, maka keduanya diperbolehkan untuk tidak berpuasa.
Namun, umat muslim diwajibkan mengganti di lain waktu, sebelum bulan Ramadhan kembali datang.
5. Suci dari Haid dan Nifas
Yang artinya, wanita haid dan melahirkan tidak diwajibkan untuk melakukan ibadah puasa.
Namun, wajib mengganti sebelum bulan Ramadhan kembali datang.
Ya, untuk menambah keafdolan bulan puasa, jangan lupa membaca niat dulu sebelum melakukan ibadah.
Dikutip dari Kompas.com, Dosen Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Dr Syamsul Bakri mengatakan niat merupakan salah satu rukun dalam puasa.
"Istilahnya rukun puasa. Jika rukun tidak dipenuhi berarti tidak sah," kata Syamsul saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/4/2020).
Oleh karena itu, apabila seseorang lupa tidak niat berarti puasanya tidak sah.
Namun, Syamsul menyebut bahwa seseorang yang sudah bangun untuk sahur pun sebenarnya sudah menegaskan bahwa ia berniat puasa.
"Niat itu ada dalam hati. Tanpa lafaz niat, asalkan hati sudah niat, itu sah."
"Jika seseorang bangun untuk sahur pun sebenarnya dalam hati sudah niat."
"Beda kalau tidak niat, tiba-tiba pagi belum makan lalu lanjutkan puasa, maka tidak sah," jelasnya.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |