Grid.ID - Kita tentu sudah tahu kalau rokok berbahaya bagi kesehatan.
Tapi ternyata bukan hanya rokok, makanan yang kamu konsumsi sehari-hari pun punya bahaya yang sama!
Ya, beberapa makanan ini ternyata punya dampak yang kurang bagus buat kesehatan bahkan bisa sebabkan penyakit berbahaya.
Menurut data dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), merokok menyebabkan sekitar 90% (atau 9 dari 10) dari semua kematian akibat kanker paru-paru di dunia.
Merokok juga memicu sekitar 80% (atau 8 dari 10) dari semua kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Selain itu, perokok memiliki risiko lebih besar terkena berbagai penyakit kardiovaskular yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah.
Namun selain merokok, makanan juga bisa memicu berbagai penyakit yang sama membahayakannya.
Dirangkum cewekbanget.grid.id, tak selamanya sehat, aneka makanan ini justru bisa sama bahayanya dengan rokok!
1. Roti putih
Roti putih adalah produk lain yang terbuat dari biji-bijian olahan yang sedikit nutrisi dan serat yang sehat.
Sementara serat berkontribusi pada berat badan yang sehat, tekanan darah yang baik, dan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.
Fakta bahwa roti putih tidak memilikinya mungkin menjadi alasan mengapa menghadapi semua masalah ini.
Roti gandum bisa menjadi alternatif yang baik.
Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi harian mengurangi risiko pengembangan penyakit yang disebutkan di atas.
Baca Juga: 4 Zodiak ini Dapat Label Si Tukang Iri, Taurus Posesif Sementara Cancer Merasa Insecure
2. Sereal
Sereal selalu dianggap sebagai solusi sederhana untuk sarapan sehat dan bergizi.
Namun, tidak semua jenis sereal memberikan jumlah manfaat yang sama sebagian besar terbuat dari biji-bijian olahan.
Selama pemrosesan ini, sereal kehilangan sejumlah besar serat dan nutrisi lain yang membantu untuk tetap kenyang.
Belum lagi jumlah gula yang ditambahkan ke sereal untuk membuatnya terasa lebih enak dan lebih menarik bagi anak-anak.
Peningkatan asupan gula dapat menyebabkan diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
Sebagai alternatif, pilih oatmeal atau gandum utuh yang mengandung cukup serat untuk membuat kenyang dan energik.
3. Kedelai
Kedelai bisa jadi sama berbahayanya bagi kesehatan seperti halnya untuk ekologi.
Tanaman kedelai dikatakan sebagai tanaman pertanian paling merusak karena merampas tanah nutrisi dan membiarkannya hancur total.
Selain itu, sebagian besar kedelai dimodifikasi secara genetik, yang berarti kita hampir enggak mendapatkan nutrisi yang dijanjikan dari mereka.
Masalah lain dengan kedelai adalah konsentrasi isoflavon yang tinggi, atau estrogen tanaman, yang meningkatkan level mereka dalam tubuh dan mengganggu siklus menstruasi.
Untuk alasan yang sama, asupan kedelai biasanya dihubungkan dengan peningkatan aktivitas hormon tiroid, yang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang enggak terduga, berkeringat, dan pembengkakan leher.
4. Sushi
Sushi itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya.
Namun, berbagai bahan dan aditif dalam sushi lah yang menjadi masalah utama.
Banyak sushi yang mengandung mayones, keju krim, saus, dan produk kontroversial lainnya yang meningkatkan nilai gizi dan membuat satu sushi dengan asupan kalori sepanjang hari.
Untuk menghindari masalah berat badan, pilihlah sushi sederhana dengan salmon atau gunakan sashimi.
5. Jus buah
Siapa sangka, buah dalam bentuk cair seperti jus, ternyata telah kehilangan sebagian besar elemen sehatnya, seperti serat, yang memainkan peran penting dalam pencegahan diabetes, penyakit jantung, dan obesitas.
Selain itu, konsumsi jus yang enggak terkontrol sebenarnya bisa menyebabkan masalah kesehatan karena jumlah gula yang dikandungnya.
Faktanya, beberapa dari mereka memiliki gula sebanyak total kaleng minuman bersoda.
Kita dianjurkan untuk makan seluruh buah daripada minum jus.
(*)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Bahayanya Sama Seperti Rokok, Hati-hati Saat Konsumsi 5 Makanan Ini
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Gridhealth |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |