Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri A
Grid.ID - Ibadah puasa di bulan Ramadhan 2021 tinggal hitungan hari.
Diketahui jatuh pada 13 April 2021 mendatang, bulan Ramadhan tak lama lagi menghampiri seluruh umat Muslim.
Menjadi waktu yang di nanti-nanti, bulan Ramadhan diyakini menjadi bulan penuh berkah dan ampunan.
Tak hanya berkah dan ampunan, bulan puasa juga diketahui memiliki dampak yang baik bagi kesehatan tubuh.
Dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (7/4/2021), dr Ida Gunawan, MS, SpGK (K) menyampaikan perubahan pola makan yang dilakukan saat puasa justru memiliki pengaruh baik.
“Perubahan pada pola makan, jadwal makan, dan aktivitas lansia daripada biasanya, dan pastinya hal yang kan terjadi pada tubuh kita dari banyak penelitian dikatakan," ujarnya saat acara live Facebook di KlikDokter, Selasa (5/4/2021).
"Jika Ramadhan itu dengan berpuasa akan menurunkan inflamasi atau peradangan dalam tubuh kita,” imbuhnya.
Selain itu, dr Ida Gunawan juga menyampaikan bahwa inflamasi dalam tubuh disebutkan menjadi lebih baik.
Sebab, mekanisme tubuh dari inflamasi tersebut dapat melindungi diri dari infeksi mikroorganisme asing, seperti virus, bakteri, dan jamur.
Lantas, apa saja manfaat berpuasa bagi tubuh lansia.
Baca Juga: Ramadhan 2021: Berikut 3 Tips Menjalankan Ibadah Puasa untuk Ibu yang Masih Menyusui
1. Meningkatkan Daya Ingat
Akibat inflasi tersebut daya ingat seseorang akan menjadi lebih baik karena proses peradangan yang ada di sel otak menurun.
2. Menurunkan Denyut Nadi
Disadari atau tidak, seseorang yang berpuasa akan lebih banyak mengonsumsi sayur dan buah.
Akibatnya, denyut nadi, tensi, dan variasi denyut nadi akan menurun ke arah yang lebih stabil.
Sebagaimana yang kita ketahui, buah dan sayur memang dikenal memiliki sumber potasium yang dapat mengontrol tekanan darah tinggi.
3. Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Berpuasa juga dipercaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin meningkat.
Sehingga, kadar gula yang masuk dalam tubuh dapat dibatasi dengan efektif.
Namun, bagi lansia yang sudah memiliki penyakit akut, tekanan darah tak stabil atau diabetes dianjurkan untuk tidak berpuasa.
Sebab, puasa memang diwajibkan bagi mereka yang mampu.
Artinya, orang sakit tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa.
Sementara itu dikutip dari Kompas.com, penelitian pada 2012 menyatakan bahwa berpuasa dapat menurunkan zat yang memicu peradangan, mengurangi lemak dalam tubuh, dan meningkatkan sirkulasi sel darah putih (leukosit).
Hal tersebut dapat menurunkan resiko peradangan kronis, terkena penyakit yang serius, seperti kanker, rheumatoid arthritis, penyakit jantung, dan sebagainya.
(*)
diantaranya.
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta N |