Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Semua mata masyarakat dunia kini tengah tertuju pada kerajaan Inggris.
Pasalnya, suami Ratu Elizabeth II, Pangeran Philip telah meninggal dunia di usianya yang ke-99.
Dikutip dari mirror.co.uk, sebagai seorang suami dari ratu Inggris, pangeran Philip tentu telah mengabdikan hidupnya untuk negara dan juga kerajaan.
Oleh karena itu, pangeran Philip dianggap berhak untuk mendapatkan pemakaman kenegaraan yang besar.
Namun sebelum meninggal, lelaki yang mendapat gelar 'Duke of Edinburgh' itu ternyata telah meninggalkan sebuah pesan.
Pangeran Philip menginginkan agar pemakamannya tidak ingin mengundang 'keributan' bagi banyak orang.
Bahkan, pangeran Philip dikabarkan telah terlibat sendiri dalam perencanaan pemakamannya.
Dimana pemakaman itu diberi kode nama 'operation forth bridge'.
Masih belum diketahui secara rinci bagaimana pemakaman sang pangeran akan dilaksanakan.
Namun diduga, bahwa pemakaman pangeran Philip akan dilaksanakan secara militer daripada kenegaraan.
Tetapi, rencana pemakaman tersebut kemungkinan akan mengalami perubahan karena disesuaikan dengan protokol kesehatan Covid-19.
Diyakini bahwa pengurus pemakaman akan menjaga prosesi pemakaman seminimal mungkin untuk menghindari kerumunan banyak orang.
Hal itu dikarenakan pangeran Philip ingin mengadakan prosesi yang privat, bahkan kemungkinan besar pemakaman kakek pangeran William itu tidak akan disiarkan di televisi.
Selanjutnya, Ratu Elizabeth II akan memasuki masa berkabung selama 8 hari.
Di mana, dalam masa itu Ratu Elizabeth II tidak akan diganggu oleh urusan pemerintahan atau kerajaan.
Periode berkabung kerajaan kemudian akan berlanjut selama 30 hari berikutnya.
Setelah itu barulah Ratu Elizabeth II akan kembali bekerja seperti biasa.
(*)
Source | : | Mirror.co.uk |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Nesiana Yuko A |