Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Menjadi seorang ibu adalah salah satu pengalaman paling menggembirakan dalam hidup seorang wanita.
Sukacita itu seharusnya tidak dibayangi oleh kekhawatiran finansial.
Tapi yang terjadi sebaliknya, tak sedikit pasangan yang mengkhawatirkan kondisi keuangan setelah memiliki buah hati.
Baca Juga: Detik-detik Menyambut Kelahiran Anak Pertama, Sudah Siapkan Beberapa Anggaran Berikut Ini?
Dilansir Grid.ID dari Indianexpress.com, sebuah survei yang dilakukan oleh Citi's Women and Co mengungkapkan bahwa setelah menjadi seorang ibu, uang menjadi prioritas tertinggi kedua bagi seorang wanita setelah melahirkan.
Mengelola keuangan secara efektif merupakan bagian integral dari menjadi seorang ibu.
Kebutuhan yang diharapkan dan tidak terduga muncul sebelum, selama, dan setelah menjadi ibu.
Bergantung pada pendapatan dan tabungan, pasangan harus dapat merencanakan kapan akan mencoba memiliki anak.
Jika mereka tidak nyaman secara finansial, menjadi orangtua dapat ditangguhkan beberapa tahun.
Ada berbagai faktor seperti biaya dokter, rawat inap, kehilangan pendapatan, biaya terkait bayi, dan sebagainya yang harus direncanakan.
Jika yakin pengeluaran akan meningkat hanya setelah bayi kecil lahir, kamu keliru.
Bahkan sebelum kehamilan, kamu mungkin harus mengeluarkan biaya dokter untuk pemeriksaan dan tes jika diperlukan.
Menyiapkan kamar bayi atau membuat rumah nyaman untuk bayi juga akan membutuhkan biaya.
Kamu dan pasangan mungkin juga harus membeli pakaian dan mainan yang cocok untuk bayi sebelum melahirkan.
Kebetulan, memang beberapa perusahaan asuransi menawarkan polis asuransi bersalin.
Ini akan mencakup biaya rawat inap sebelum dan sesudah persalinan, persalinan normal dan operasi caesar, biaya yang berkaitan dengan perawatan medis bayi baru lahir, biaya vaksinasi untuk bayi baru lahir, dan sebagainya.
Namun, perlu diingat bahwa penyakit bawaan, penyakit yang sudah ada sebelum kehamilan, dan biaya pengobatan yang berkaitan dengan ketidaksuburan tak akan ditanggung.
Sebelum membeli polis, seseorang harus meneliti semua inklusi dan pengecualian secara menyeluruh.
Menurut Assocham, hampir 25 persen ibu yang baru pertama kali berhenti bekerja adalah untuk membesarkan anak.
Banyak dari wanita ini tidak ingin kembali bekerja setelah beberapa tahun menjadi ibu karena mereka khawatir akan didiskriminasi.
Tapi beberapa ibu terbuka untuk kembali bekerja setelah anak-anak mereka mulai kuliah.
Kehilangan pendapatan bagi wanita karena menjadi ibu adalah masalah serius dan tidak bisa disingkirkan.
Oleh karena itu, wanita dan pasangannya harus bersiap menghadapi saat mereka mungkin harus bergantung hanya pada satu sumber pendapatan.
Namun, bagaimana dengan ibu tunggal dan yang tidak dapat bekerja setelah menjadi ibu?
Mereka mungkin harus bergantung pada kombinasi pendapatan pasif yang ditawarkan oleh deposito dan orang tua, pekerjaan paruh waktu, dan bantuan dari teman.
Oleh karena itu, wanita harus menyisihkan sebagian dari tabungan mereka setiap bulan untuk berinvestasi.
Begitu menemukan mitra yang cocok, pasangan juga dapat berkontribusi untuk dana ini.
Perjalanan menjadi orangtua adalah hal yang menuntut tapi sangat membahagiakan.
(*)
Source | : | indianexpress.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |