Grid.id – Selain rasa haus, ada tantangan lain yang umum dirasakan saat berpuasa Ramadhan. Salah satunya adalah kantuk yang tak tertahankan.
Kantuk biasanya dirasakan pada jam-jam rawan seperti siang dan sore hari. Kamu jadi sering menguap dan kelopak mata terasa berat. Akibatnya, produktivitas ikut terganggu, kamu jadi sulit untuk fokus dan berkonsentrasi.
Meski mengganggu kegiatan sehari-hari, mengantuk saat puasa sebenarnya merupakan hal yang wajar. Sebab, di bulan puasa, siklus tidur ikut berubah karena seseorang bangun lebih pagi untuk menyiapkan sahur.
Namun, kurang tidur di saat bulan puasa tentu berbeda halnya dengan kurang tidur saat hari biasa. Jika ingin tidur lagi setelah sahur, perut masih terasa penuh karena baru saja makan. Kalau dipaksakan, bisa jadi kamu kesiangan atau merasa tidak enak perut setelah bangun di pagi harinya.
Baca Juga: Tradisional Banget, Ini Menu Makan dan Panganan Andalan Syakir Daulay Saat Berbuka Puasa
Belum lagi dengan kualitas tidur, adanya jeda saat tidur malam tentu akan memengaruhi kualitas tidur seseorang. Salah satunya ditandai dengan munculnya rasa lelah.
Menurut penelitian yang dimuat dalam Journal of Sleep Research (2017), kurangnya waktu tidur akan mengurangi durasi tahap tidur pulas atau meningkatkan rapid eye movement (REM) selama tidur sebanyak 40 menit. Makanya, tidak heran kalau kamu jadi mengantuk keesokan harinya.
Selain kurang tidur, rasa kantuk saat puasa juga bisa disebabkan oleh turunnya kadar gula darah akibat lebih sedikitnya asupan makanan. Menurut laman Medical News Today (22/3/2019), gejala turunnya gula darah ditandai dengan rasa lemas, mengantuk, dan sulit konsentrasi.
Jika biasanya rasa kantuk dapat diusir dengan cara minum kopi atau ngemil di hari-hari biasa, kamu perlu mencari cara lain untuk mengatasi keluhan ini selama bulan puasa. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tips yang bisa kamu coba untuk mengobati kantuk saat berpuasa.
Seperti dijelaskan di atas, kurangnya waktu tidur yang cukup membuat tubuh cepat lelah dan mengantuk. Untuk mencegah hal tersebut, ada baiknya kamu tidak tidur terlalu larut di masa-masa puasa.
Tidurlah lebih cepat dari biasanya atau tidur setelah shalat Tarawih. Dikutip dari Kompascom, National Sleep Foundation menyarankan agar orang dewasa tidur mulai pukul 8 malam agar mendapatkan kualitas tidur yang baik selama 7 jam.
Namun, jika ada hal mendesak dan membuat kamu terpaksa bergadang, bagi waktu antara jam tidur malam dengan jam tidur siang. Misalnya, jika kamu tidur malam selama lima jam, maka dua jam sisanya bisa kamu tebus dengan tidur siang di jam-jam tertentu.
Agar tidak cepat lemas dan mengantuk, jangan lupa perhatikan asupan makanan yang kamu konsumsi ketika sahur. Idealnya, sahur yang sehat harus terdiri dari asupan makanan yang bergizi seimbang.
Sebagai alternatif, kamu bisa mencari makanan yang memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh sehingga bisa kenyang lebih lama. Misalnya saja dengan mengonsumsi oats, kacang-kacangan, dan gandum.
Kamu juga bisa mengonsumsi makanan tinggi serat yang juga lama dicerna tubuh seperti kurma, sayur dan buah, kentang, hingga biji-bijian. Makanan tinggi protein seperti keju, telur, dan daging juga dipercaya mampu menyediakan tenaga bagi tubuh dalam waktu lama, sehingga tubuh tidak cepat lemas dan mengantuk.
Terakhir, jangan lupa untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan meminum banyak air putih di saat sahur. Sediakan dua gelas air ukuran sedang untuk mencegah dehidrasi yang berakibat pada menurunnya konsentrasi di siang hari.
Ketika rasa kantuk menyerang, mandi dengan air dingin dapat membuat tubuh segar secara instan. Berdasarkan riset yang diterbitkan oleh British Journal of Sports Medicine (2010), mandi air dingin dapat membuat seseorang lebih waspada serta meningkatkan metabolisme tubuh.
Hal ini terjadi karena tubuh harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan suhu inti pada tubuh. Dengan begitu, aliran tubuh menjadi lebih lancar dan kamu akan terhindar dari rasa kantuk berkepanjangan.
Agar tubuh tidak kaget ketika mandi di pagi atau sore hari serta tidak bekerja di rumah, kamu cukup membasuh wajah dengan air dingin. Kamu juga bisa berkumur dengan air dingin untuk memberi rasa segar ketika mulut terasa kering.
Mengembalikan kesegaran juga bisa kamu lakukan dengan cara sederhana, salah satunya dengan mengobrol dengan teman atau anggota keluarga. Istirahatlah sejenak dari hadapan laptop, kemudian carilah topik ringan yang sekiranya menarik untuk dibahas.
Bisa dengan membahas film, tren fesyen, hingga hal umum yang terjadi di sekitar. Namun, hindari mengobrol dengan topik yang berujung pada ghibah karena akan mengurangi pahala dari puasa itu sendiri.
Ketika puasa, biasanya seseorang cenderung mengurangi aktivitas fisik berat seperti berlari atau mengangkat beban. Akibatnya, tubuh jadi kurang bergerak atau bahkan tidak bergerak sama sekali.
Alih-alih menyimpan tenaga, kamu justru akan merasa lelah terus menerus. Oleh sebab itu, ada baiknya jika kamu tetap banyak bergerak untuk meningkatkan sirkulasi udara ke dalam tubuh.
Kamu bisa mencoba melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki di dalam rumah atau melakukan peregangan sederhana. Kamu juga bisa melakukan gerakan yoga sederhana dengan cara membungkuk atau bersujud layaknya gerakan salat.
Dengan rutin membiasakan diri untuk banyak bergerak, kamu akan terhindar dari rasa kantuk. Sebaliknya, tubuh jadi terasa lebih berenergi dan segar.
Saat berbuka puasa, kamu juga sebaiknya menghindari makanan tinggi gula atau berkarbohidrat tinggi agar tidak mengantuk ketika waktu salat tarawih tiba.
Sebaiknya kamu juga tidak makan terlalu cepat dan memberikan waktu bagi tubuh agar bisa mencerna makanan yang masuk secara bertahap. Selamat menjalankan ibadah puasa!
Penulis | : | Content Marketing ADV |
Editor | : | Sheila Respati |