Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Mengelola penghasilan usai gajian bulanan penting untuk dilakukan.
Dilansir dari Tribunnews.com, seseorang bisa melewatkan gaji bulanannya jika tidak mengatur alokasi finansial.
Tentu saja hal tersebut bisa membuat masalah baru pada kondisi finansial sendiri.
Maka, penting membagi gaji agar tidak habis untuk kebutuhan konsumtif saja.
Dengan metode 10-20-30-40, seseorang bisa mengaplikasikan alokasi gajinya sesuai angka tersebut.
Apalagi untuk para pekerja baru yang mendapat gaji pertama, metode ini mudah untuk diterapkan.
Dilansir dari Kompas.com, berikut penjelasan rinci dari metode 10-20-30-40 untuk pengelolaan gaji bulanan kamu!
1. 10 persen untuk kebaikan
Berapapun nominal penghasilan kita, alangkah baiknya sisihkan juga untuk melakukan kebaikan.
Makna berbuat kebaikan itu tidak harus beramal di tempat ibadah.
Namun, bisa dilakukan dengan berbakti kepada orang tua atau memberi bantuan untuk orang lain yang membutuhkan.
Angka 10 persen bisa diubah sesuai dengan nominal penghasilan kamu ya.
Yang terpenting, pastikan alokasi gajimu tidak terlewat untuk disisihkan dalam kantong kebaikan agar lebih bermanfaat.
2. 20 persen untuk masa depan
Persiapan untuk masa depan biasanya mencakup dana darurat, asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, dana pensiun, hingga dana untuk membeli rumah.
Berbagai produk keuangan dan investasi bisa digunakan untuk alokasi masa depan, seperti tabungan, deposito, asuransi, dan reksa dana.
Jika sudah tahu instrumen mana yang digunakan untuk alokasi masa depan, jangan lupa pelajari pula kelebihan dan kekurangannya, ya.
Apabila kamu memilih investasi, penting untuk memahami risiko dari instrumen yang dipilih.
Ingat, uangmu adalah tanggung jawabmu!
3. 30 persen untuk cicilan
Menjalani kehidupan sehari-hari tentu membutuhkan tempat tinggal dan fasilitas lainnya.
Nah, alokasi untuk cicilan seperti membeli rumah dan kendaraan perlu diutamakan juga, loh.
Jika kamu memiliki hutang dan cicilan untuk hal yang produktif seperti membeli rumah, tidak jadi masalah besar.
Yang penting, jangan alokasikan gajimu sebanyak 30 persen ini untuk hal-hal konsumtif yang kurang bermanfaat.
Jika sudah terlanjur berhutang untuk pengeluaran konsumtif, segera lunasi agar bisa fokus membayar cicilan yang lain.
4. 40 persen untuk kebutuhan utama
Angka 40 persen ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Mulai dari makan, biaya transportasi, tagihan langganan, pakaian, dan lain sebagainya.
Semua yang bersifat kebutuhan pokok dan rutin berjalan setiap bulannya, dapat diambil dari 40 persen alokasi ini.
Namun, khusus untuk pengeluaran mendadak seperti masuk rumah sakit, maka pos keuangannya bisa diambil dari alokasi 20 persen masa depan.
Begitulah metode 10-20-30-40 yang bisa kamu terapkan.
Yang perlu diingat adalah terus berusaha untuk bisa menghasilkan pendapatan.
Sebab, perencanaan keuangan dimulai dengan menghasilkan uang terlebih dulu, lalu berlanjut untuk penggunaan dan membelanjakan penghasilan setiap bulan.
Semoga bermanfaat!
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Deshinta N |