Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Pengacara Desiree Tarigan, Hotman Paris, menanggapi anggapan pihak Hotma Sitompul soal video ibunda kliennya yang baru-baru ini ramai.
Membantah anggapan bahwa Ibunda Desiree Tarigan dimanfaatkan, Hotman Paris sendiri sangat sedih dengan video tersebut karena tuduhan-tuduhan pada perempuan yang akrab disapa Ribu ini.
Hotman menyampaikan hal ini saat menjadi tamu di acara Kopi Viral.
"Aku juga baru tahu belakangan ini, hampir nangis lihat video ini. Karena saya langsung teringat ibu saya," kata Hotman Paris saat dipantau Grid.ID di siaran langsung Trans TV, Selasa (20/4/2021).
"Yang saya hampir menangis lagi, ada menuduh katanya ibu ini sudah pikun, disalahgunakan," sambungnya menambahakan.
Menurut Hotman Paris, dari kemampuan Ribu mengucapkan kata-katanya saja sudah terlihat bahwa ia sepenuhnya sadar.
"Mana ada pikun mengatakan sorry to say. Berarti ibunya itu kan sangat normal. Sadar benar," tutur Hotman Paris menyatakan.
"Normal banget. Mana ada orang pikun ngomong gitu. Kan normal banget," sambungnya menambahkan.
Sebelumnya, pihak Hotma Sitompul mencurigai Ribu mengingat bahwa ibunda Desiree Tarigan memiliki keterbatasan kemampuan mengingat.
"Karena kita tahu sendiri, dalam usia Ribu 88 tahun, kami sangat meragukan apa yang disampaikan statement oleh Ribu, karena dia mengingatkan seseorang saja sudah susah," ujar Partahi Sihombing.
Kuasa hukum Hotma Sitompul pun mencurigai adanya pihak yang mengajari wanita paruh baya tersebut saat berbicara soal meminta tanahnya dikembalikan.
"Dengan video hari ini menyatakan, 'Hotma, jangan ganggu', pasti ada yang giring dari belakang," imbuh Partahi Sihombing.
Seperti diketahui sebelumnya Bams Eks Samsons dan Desiree Tarigan kompak membagikan video Muliana Tarigan di akun Instagram pribadi mereka masing-masing.
Dalam video tersebut, ibunda Desiree Tarigan yang akrab disapa Ribu meminta agar Hotma Sitompul mengembalikan tanahnya sekaligus tak lagi mengganggu dirinya dan Desireee Tarigan. (*)
Source | : | Kopi Viral Trans TV |
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Nurul Nareswari |