Kemudian, bisa pula terjadi alergi karena logam atau alat yang digunakan untuk kerokan.
Baca Juga: Tidak Akan Menyerap Banyak Minyak, Begini Trik Menggoreng Terong yang Tepat!
Misalnya, terjadi bruntusan atau bintin-bintik.
Jika tak sembuh, gejala tersebut bisa menjadi infeksi pada kulit.
Selain itu, bisa juga terjadi iritasi pada kulit.
Iritasi ini terjadi karena gesekan pada sel tanduk kulit.
Nah, jika keseringan kerokan makan kulit akan semakin terkikis.
Padahal, kulit itu memiliki fungsi untuk mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh.
Terakhir, kerokan bisa merusak pembuluh darah yang berada di lapisan paling atas.
Hal ini disebabkan tekanan yang keras terhadap kapiler darah.
Kondisi tersebut bisa membuat kulit memerah.
Selain itu, bisa juga terjadi pendarahan kecil.
Dokter Pratiwi menyebut, bahkan bisa pula membuat warnanya bukan merah, tapi ungu atau juga biru.
Warna ini timbul karena kapiler darah yang pecah itu ukurannya lebih besar.
Baca Juga: Awas, 5 Makanan ini Bahayanya Sama Seperti Rokok, Ada yang Sering Dijadikan Menu Sarapan
Nah, dampak negatif tersebut perlu Anda pertimbangkan lagi jika akan melakukan kerokan.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ibu Hamil Sebaiknya Hindari Pijat Perut
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |