Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Ketika berpuasa, kita seringkali dihadapkan dengan berbagai masalah kesehatan akibat perubahan pola makan dan pola tidur.
Akibatnya, kita merasa lemas dan tidak bertenaga selama menjalankan ibadah puasa.
Hal ini pula yang pernah dialami oleh aktris peran Ayudia Bing Slamet.
“Dulu-dulu tiap puasa, baru hari ketiga udah macem-macem (masalahnya). Bibir kering bahkan pecah-pecah, lemas, bad mood, dll,” ungkap Ayu yang dikutip dari Instagram Story @ayudiac pada Rabu (22/4/2021).
Tak hanya itu, Ayudia juga mengaku bahwa dirinya cenderung tidak memerhatikan menu sahurnya karena malas menyiapkan.
“Sahur malas prepare, makan aja yang ada. Lupa asupan protein jadi cepat leper,” lanjutnya.
Untungnya, kebiasaan itu sudah tidak lagi dilakukan oleh Ayudia tahun ini.
Walaupun ia sempat merasa lemas saat dua hari pertama puasa, setelah itu ia merasa sangat berenergi meskipun sudah hari ke-sembilan berpuasa.
“Sekarang hari ke-9 puasa Alhamdulillah kulit tetap moist. Minum tetap 2-3 liter, super kuat (lemas 2 hari awal aja mungkin karena transisi dan perubahan jam tidur),” lanjutnya.
Adapun rahasia Ayudia yang tetap berenergi dalam menjalankan puasa ternyata ada pada asupan makanan saat sahur dan berbuka puasa.
Aktris berusia 30 tahun ini dengan rajin dan telaten menyiapkan menu sahur dan berbuka dengan memerhatikan pola makan gizi seimbang.
Makanan dengan gizi seimbang memang sangat diperlukan tubuh dalam menjalankan fungsinya sehari-hari, terlebih saat berpuasa.
Melansir Kompas.com, pola makan gizi seimbang adalah di mana satu piring yang kita konsumsi terdiri dari berbagai komponen gizi.
Komponen gizi yang dimaksudkan meliputi karbohidrat, protein, lemak, serat, dan vitamin yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi makanan yang bervariasi.
Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Yohan Samudra, saat sahur tubuh memerlukan sekitar 40 persen dari total kebutuhan kalori harian.
"Jadi untuk porsi sahur sendiri, bisa dihitung dulu. Misalnya kebutuhan kalori harian seseorang 1500 kalori, maka diambil 40 persennya untuk sahur," jelas dr. Yohan yang dikutip dari Kompas.com.
Sedangkan saat berbuka puasa, dr. Yohan saat menyarankan untuk berbuka dengan takjil khas Ramadan yaitu buah kurma.
Jika tidak ada kurma, boleh mengonsumsi buah-buahan lain seperti apel yang mengandung karbohidrat simpleks.
"Nah, jenis karbo simpleks atau gula buah tadi itu cepat menaikkan gula darahnya dan dapat dicerna dengan cepat sehigga aman untuk orang-orang dengan diabetes atau kencing manis," ungkap Yohan.
Ia juga mengungkapan pentingnya memberi jarak antara makan takjil dengan makan berat seperti nasi dan lauk pauk demi menghindari gangguan pencernaan.
Selain itu, melansir Tribunnews.com, memastikan tubuh terhidrasi dengan baik selama berpuasa juga sama pentingnya.
Untuk itu, kita dianjurkan untuk minum 3 hingga 4 liter sehari atau paling tidak 1,5 dan 2,5 liter sehari.
(*)
Source | : | Kompas.com,Instagram,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |