Grid.ID - Meskipuntak berkecimpung di dunia artis, mertua Nia Ramadhani, Aburizal Bakrie tak kalah mencuri perhatian lantaran statusnya konglomerat.
Bagaimana tidak, mertua Nia Ramadhani, Aburizal Bakrie sempat bertahun-tahun menyandang gelar orang terkaya di Indonesia.
Namun, jika menilik ke belakang, mertua Nia Ramadhani, Aburizal Bakrie sempat bercerita tentang perjalanan hidupnya yang ternyata juga mengalami pasang-surut.
Tidak hanya dikenal sebagai seorang politikus dari Partai Golkar, ayahanda Ardi Bakrie ini juga seorang pebisnis yang sukses.
Ternyata kesuksesannya Aburizal Bakrie sudah turun-temurun datang dari ayahnya, Achmad Bakrie.
Terbukti perusahaan Bakrie Grup yang masih bertahan selama 77 tahun.
Perjalanan hidupnya meniti karier, ia sampaikan saat ia menerima kunjungan dari delegasi mahasiswa pascasarjana dari Tsinghua University PBC School of Finance, China.
Lewat cuitannya di akun Twitter @aburizalbakrie pada 20 Maret 2019, Aburizal Bakrie menceritakan sejumlah pengalaman yang ia jalani kepada para mahasiswa tersebut.
"Saat bertemu mereka saya katakan bahwa pendidikan mereka lebih tinggi, dan secara usia mereka juga lebih muda dari saya, jadi saya akan cerita soal pengalaman saya saja.
Sebab saya yakin pengalaman saya jauh lebih banyak dari mereka yang lebih muda ini," cerita Aburizal melalui cuitannya
Tak lupa, ia juga menceritakan soal Bakrie Grup yang sudah berdiri sejak 77 tahun lalu dapat bertahan meskipun dihantam banyak dinamika ekonomi, politik dan lainnya.
Mertua Nia Ramadhani ini pun mengaku bersyukur atas hal ini.
"Lalu saya ceritakan mengenai pengelaman Bakrie Grup yang tahun ini sudah 77 tahun.
Lebih tua dari republik ini dan telah mengalami naik turun, mengalami perubahan ekonomi, politik dengan tujuh presiden yang berbeda, dan lain sebagainya," lanjut Aburizal.
"Alhamdulillah kami tetap bertahan.
Kami bersyukur karena tidak banyak perusahaan di Indonesia yang begini.
Bahkan banyak yang tidak sampai di generasi kedua," tulisnya.
Pada cerita selanjutnya, Aburizal blak-blakan soal kehidupannya di masa lalu.
Ia mengaku pernah terpuruk bahkan memiliki utang hingga US$ 1 miliar.
Mengingat kondisinya saat itu, Aburizal menyebut dirinya 'lebih miskin dari pengemis'.
Cerita lengkap perjalanan hidupnya tersebut, termasuk kiat-kiat ia kembali bangkit, ia tuangkan melalui tulisan di blog pribadi miliknya.
"Saya ceritakan bagaimana kami pernah terpuruk bahkan lebih miskin dari pengemis.
Namun akhirnya kami bisa bangkit lagi dan menjadi lebih besar (Ini bisa dibaca di blog saya: http://aburizalbakrie.id/2010/saya-pernah-lebih-miskin-dari-pengemis/ …)," pungkasnya.
Dikutip TribunSolo.com dari laman blog Aburizal, ia menuliskan tentang kisah saat ia terpuruk.
Meski memiliki utang hingga miliaran dolar, ia mengakalinya dengan cara tak memperlihatkan kesusahannya.
Dengan cara itu, rekan-rekan bisnisnya tidak akan lari darinya.
“Saat itu saya jatuh miskin. Bahkan saya jauh lebih miskin dari pengemis.
Ini karena saya memiliki hutang yang sangat besar. Hutang saya saat itu sekitar USD 1 miliar.
Di saat yang sulit ini biasanya sahabat-sahabat kita, rekan-rekan kita semua lari.
Karena itu di saat yang sulit ini, kita tidak boleh memperlihatkan kita sedang terpuruk.
Jangan perlihatkan kita sedang gelap.
Seperti yang diajarkan ayah saya Achmad Bakrie; jangan biarkan dirimu di tempat yang gelap, karena di tempat yang gelap bayangan pun akan meninggalkanmu.
Maka saat susah itu saya tetap tegar dan tidak menunjukkan keterpurukan.
Bahkan saya terpilih jadi ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk yang kedua kalinya.
Kalau saat itu saya tunjukkan keterpurukan, mana mau mereka memilih saya.
Ia juga membebeberkan bagaimana rahasia yang akhirnya membuatnya kembali bangkit.
Ia juga sanggup melunasi utang dan bisnisnya pun kembali berjalan.
Tapi yang penting setelah kita terpuruk, kita harus bangkit kembali.
Kalau saat itu saya tidak bangkit, maka tidak bisa saya seperti saat ini.
Saya berprinsip hadapi saja masalah, jangan lari.
Banyak usaha yang saya lakukan, misalnya melepas saham keluarga dari 55% jadi tinggal 2,5%.
Saya juga mencari pinjaman sana-sini. Bahkan saya telah pergi ke 220 bank di seluruh dunia untuk menyelesaikan masalah saya.
Akhirnya dengan usaha keras pada tahun 2001 saya bisa bangkit kembali dan hutang saya bisa dilunasi dan bisnis saya membaik kembali,” tulisnya.
Blog ini ditulis oleh Aburizal Bakrie pada 2010 silam.
Artikel ini telah tayang di Nakita.grid.id dengan judul Kini Miliarder, Mertua Nia Ramadhani Curhat Pernah Lebih Miskin dari Pengemis, Hutang Sampai USD 1 Miliar!
(*)
Source | : | nakita.grid.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Puput Akad Ningtyas Pratiwi |