Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Memilih asupan untuk anak-anak sangat perlu diperhatikan.
Karena hal ini akan memengaruhi kesehatan si kecil itu sendiri.
Ada fakta baru tentang makanan anak yang perlu orangtua tahu.
Dilansir Grid.ID dari laman Eatthis.com, sebuah studi telah menemukan wawasan penting lainnya tentang nutrisi anak.
Para peneliti menemukan bahwa kebiasaan diet satu keluarga tidak hanya membuat anak memiliki kebiasaan makan yang buruk, tetapi dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan tulang dan kerusakan kepadatan tulang dalam jangka panjang.
Penelitian ini diterbitkan di jurnal Bone Research, ditulis oleh tim peneliti biokimia dan nutrisi dari sekolah pertanian Universitas Ibrani Yerusalem.
Studi bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara apa yang disebut "makanan olahan ultra" dengan perkembangan tulang pada anak-anak.
Baca Juga: Ahli Beberkan Trik Menahan Diri Agar Tak Makan Junk Food Setiap Hari, Butuh Waktu 2 Saja!
Adapun makanan olahan ultra diartikan sebagai produk makanan yang menjalani beberapa tahap pemrosesan dan mengandung bahan non-diet.
Kita mungkin menganggapnya sebagai junk food, bersama dengan jenis bahan makanan yang mudah diambil atau dipanaskan, lalu dikonsumsi.
Makanan ini bisa mengandung 70% dari kalori yang dikonsumsi banyak anak.
Studi tersebut mensurvei tikus laboratorium muda yang telah diberi makan makanan olahan ultra.
Para peneliti melaporkan bahwa hewan pengerat yang menjadi sasaran makanan olahan ultra menderita keterbelakangan pertumbuhan.
Kemudian, kekuatan tulangnya terpengaruh secara merugikan.
Para ilmuwan pun mendeteksi penumpukan tulang rawan tingkat tinggi di pelat pertumbuhan hewan pengerat, “mesin” pertumbuhan tulang.
Baca Juga: Kalap Makan Junk Food Salah Satu Tanda Tubuh Kelelahan Loh!
Ketika mengurangi proporsi makanan ultra-olahan menjadi 70% dan menambahkan 30% proporsi makanan "terkontrol", para peneliti menemukan bahwa hewan laboratorium mengalami kerusakan sedang pada kepadatan tulang, dan lebih sedikit indikasi penumpukan tulang rawan dalam pertumbuhannya.
Para peneliti menjelaskan bahwa studi ini menyoroti seberapa parah junk food dapat mempengaruhi pertumbuhan anak-anak.
Dari penelitian, hal itu terbuktui junk food bahaya untuk pertumbuhan anak alias bisa memengaruhi pertumbuhan.
Meskipun metode yang sama tidak diterapkan pada anak-anak dalam penelitian ini, hal itu bisa membuat orangtua lebih sadar akan perubahan pola makan yang lebih sehat demi mengoptimalkan potensi si kecil agar tumbuh besar dan kuat.
(*)
Source | : | eatthis.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |