Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri A
Grid.ID - Belakangan ini masyarakat di Tanah Air sedang dihebohkan dengan tewasnya anak driver ojol di Bantul, Yogyakarta.
Pasalnya, tewasnya bocah tak berdosa itu disebut-sebut menjadi korban pembunuhan berencana yang salah sasaran.
Sebagaimana diketahui, ayah sang bocah yang berprofesi sebagai driver ojol mengaku telah mendapat pesanan secara offline.
Dari seorang wanita yang ia temui di sekitar Stadion Mandala Krida Yogyakarta pada Minggu (25/4/2021) lalu, Bandiman atau driver ojol itu mulanya sempat menolak.
Minta pelanggannya untuk order secara online, namun wanita tersebut mengaku tak memiliki aplikasi ojek online.
Alhasil, setelah melalui negosiasi, Bandiman bersedia mengantarkan paket atas nama Hamid kerumah yang telah diberikan wanita tersebut.
Meminta upah Rp 25 ribu, Bandiman justru diberi lebih oleh wanita tersebut sebesar Rp 30 ribu.
Sebagaimana diwartakan dari Kompas.com sebelumnya, Bandiman membeberkan penerima paket berinisial T tak berada di rumah, sementara orang yang tinggal di alamat tersebut justru menolak kiriman itu.
Dikarenakan tak mengenal pengirim, pihak penerima akhirnya memberikan paket berisi sate itu pada Bandiman untuk disantap sebagai menu buka puasa bersama keluarganya.
Bawa pulang paket berisi sate untuk anak dan istri, Bandiman kini harus kehilangan nyawa sang buah hati usai menyantap makanan tersebut.
Ya, setelah melakukan penyelidikan lebih lanjut, baru-baru ini pihak berwajib akhirnya berhasil menemukan jejak wanita misterius pengirim sate tersebut.
Disampaikan Tribunews.com, wanita misterius pengirim sate itu telah diamankan pihak berwajib.
"Tunggu besok ya. Iya sesuai dengan yang disampaikan oleh Bandiman," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi dalam pesan singkatnya, Minggu (02/05/2021).
"Akan kami sampaikan besok (konferensi pers), sekitar jam 09.00 atau 10.00," sambungnya.
Sementara itu, dikutip dari TribunMedan, Senin (3/5/2021), Kriminolog Universitas Gajah Mada (UGM), Suprapto, menduga perempuan misterius yang kirim sate beracun disebut-sebut hanya orang suruhan.
Menurutnya Polisi dapat menyelidiki apakah ada seseorang yang diduga pelaku dan memiliki kekuatan ekonomi yang berpengaruh dan ingin menghabisi T.
"Tapi pada kenyataanya dia (H) tidak tinggal di Kota Yogyakarta. Hanya sebagai alibi saja, dan untuk eksistensi pelaku bahwa H masih ada dan tidak terima atas kasusnya yang sedang ditangani T, lalu kiriman paket itu bentuk teror olehnya," jelas dia.
Dari penyelidikan polisi, pelaku atau dalang sebenarnya bermaksud untuk menyasar seorang penyidik senior di Satreskrim Polresta Yogyakarta berinisial T.
Kendati demikian, sampai hari ini Senin (3/5/2021) pihak Satreskrim Polresta Yogyakarta masih akan terus melakukan penyelidikan kasus ini lebih lanjut.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com,Tribun Medan |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |