Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Warganet seantero negeri saat ini sedang dihebohkan dengan kasus pilu tentang kiriman sate beracun yang menewaskan seorang anak pengemudi ojek online di Bantul, Yogyakarta.
Kejadian naas yang menyita perhatian netizen se-Indonesia ini, terjadi pada Minggu, (25/4/2021).
Dikutip dari Tribunnews.com, sang pengemudi ojek online, Bandiman yang saat itu sedang rehat di Masjid daerah Gayam, Yogyakarta, tiba-tiba dimintai bantuan oleh seorang wanita.
Wanita tersebut meminta Bandiman untuk mengantarkan paket takjil pada seseorang bernama Tomi yang beralamat di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul.
Wanita tersebut meminta Bandiman untuk menyampaikan bahwa seseorang yang mengirim sate tersebut adalah bernama Hamid.
Namun, saat sudah berada di alamat yang dituju, Tomi merasa tidak mempunyai teman yang bernama Hamid dan menolak sate itu.
Akhirnya, atas saran dari Tomi, Bandiman akhirnya membawa pulang sate tersebut dan akhirnya makanan itu dimakan anaknya yang berinisial NFP untuk berbuka puasa.
Setelah memakan sate tersebut, anak Bandiman mengeluh pahit dan panas hingga akhirnya meninggal dunia pada pukul 18.15 WIB setelah ditangani selama 15 menit di rumah sakit.
Sate tersebut ternyata mengandung kandungan racun yang berupa Kalium Sianida atau KCN.
Kini wanita pengirim sate beracun itu akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian, untuk mengetahui kasus pilu itu lebih lanjut, simak 5 fakta yang patut diketahui.
1. Wanita Pengirim Sate Beracun Tersebut Meminta Bantuan Bandiman Tanpa Melalui Aplikasi Ojek Online
Menurut Bandiman, wanita yang meminta bantuannya itu memiliki ciri-ciri masih muda dan berkulit putih dengan tinggi 160 cm.
Wanita tersebut mendatangi Bandiman saat sedang beristirahat dan meminta Bandiman untuk mengantarkan sate beracun itu tanpa melalui aplikasi ojek online.
"Dia minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama pak Hamid," kata Bandiman dikutip Grid.ID dari Tribunjogja.com.
2.Bandiman Dibayar Rp 30 Ribu Untuk Mengirim Sate Tersebut
Dikutip dari kompas.com, Bandiman awalnya meminta harga Rp 25 ribu kepada wanita yang meminta bantuannya tersebut.
Namun, permintaan itu tidak digubris oleh sang wanita dan akhirnya Bandiman menerima bayaran sebesar Rp 30 ribu.
3. Wanita Pengirim Sate Beracun Akhrinya Ditangkap
Melansir dari TribunJogja.com, wanita pengirim sate beracun tersebut berinisial NA dan berusia 25 tahun.
NA merupakan wanita yang berasal dari Majalengka, Jawa Barat.
Saat diringkus polisi ketika berada di rumahnya di kawasan Potorono, Kecamatan Banguntapan, Bantul.
4. NA Salah Sasaran
NA ternyata salah sasaran dalam mengirim paket sate beracun tersebut.
Sasaran utama NA sejatinya adalah penyidik senior di jajaran Satreskrim, Polresta Yogyakarta.
Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan jika penyidik yang menjadi sasaran NA berinisial T dan berpangkat Aiptu.
"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," kata Timbul.
5. NA Diduga Sakit Hati Terhadap T
Motif NA mengirimkan sate beracun tersebut diduga adalah karena sakit hati.
Menurut Direskrim Polda DIY, Kombes Pol Burkhan Rudy Satria, tersangka diduga sakit hati lantaran T, memilih menikah dengan perempuan lain.
Perbuatan NA tersebut disebut sebagai pembunuhan berencana, nantinya tersangka diduga akan dijerat pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun.
(*)
7 Tahun Nikah, Inilah Sosok Suami Fanny Ghassani yang Jarang Tersorot, Ternyata Punya Profesi Mentereng di Bali
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Tribun Jogja |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Nurul Nareswari |