Tak hanya di pulau Bali, di berbagai pulau Jawa, ketupat juga sering digantungkan di atas pintu sebagai bentuk jimat.
Nah, untuk ketupat yang sering dijadikan syiar agama, memiliki arti yang tak jauh dari makna filosofis sebelumnya.
Masih dikutip dari BangkaPos.com, tradisi ketupat (kupat) merupakan ungkapan dari bahasa Jawa yang terdiri dari 'KU' yang berarti ngaku (mengakui) dan PAT yang berarti lepat (kesalahan).
Simbol tersebut diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga dalam menyiarkan ajaran Islam di pulau Jawa dan sampai saat ini masih banyak diyakini masyarakat setiap hari raya Idul Fitri berlangsung.
(*)
Source | : | Kompas.com,Bangkapos.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |