Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Bertengkar dan berdebat adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan pernikahan.
Dari gaya pengasuhan hingga pembagian pekerjaan di rumah, pasangan kemungkinan besar akan bertengkar tentang semua hal besar dan kecil.
Tetapi perkelahian ini dapat berubah menjadi lebih buruk, apalagi saat anak menyaksikannya.
Jika pertengkaran berubah menjadi perkelahian besar, hal itu dapat berdampak bagi si kecil.
Grid.ID telah melansir dari laman Pareting Firstcry, inilah dampak orangtua yang bertengkar dihadapan anak.
1. Agresi
Dampak dari perkelahian orangtua di depan anak-anak bisa menjadi bencana.
Ketika anak-anak yang sangat kecil menyaksikan perkelahian yang buruk di antara orang tua, hal itu dapat memicu pemecahan masalah yang buruk dalam diri mereka.
Anak-anak mulai percaya bahwa inilah cara untuk menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Anak Usia 2 Tahun Sudah Bisa Dikenalkan Matematika, Ini Cara Tepat Mengenalkan Angka pada Anak
2. Gangguan emosional
Kekerasan dalam rumah tangga atau pertengkaran fisik orang tua di depan anak dapat menyebabkan tekanan emosional yang sangat besar.
Menyaksikan pertengkaran rutin orang tua dapat memicu masalah kecemasan dini dan kesehatan mental pada anak-anak.
3. Kegagalan dalam hubungan
Anak-anak meniru apa yang mereka lihat pada orang tua.
Jika pasangan terus-menerus bertengkar, kemungkinan besar anak akan tumbuh dengan mempelajari hal yang sama.
Akibatnya, hubungan anak dengan pasangannya nanti bisa terganggu.
Ini bahkan dapat membuat anak merasa perlu menghindari hubungan karena takut terluka.
4. Masalah kesehatan
Melihat orang tua bertengkar secara teratur dapat membuat anak-anak merasa cemas, depresi, dan tidak berdaya.
Akibatnya, anak-anak sering kali mulai menemukan kenyamanan dalam makanan, mereka mungkin berhenti makan atau makan berlebihan.
Anak bisa menderita sakit kepala atau sakit perut.
Bahkan, mereka bisa sulit tidur di malam hari.
5. Harga diri rendah
Perasaan campur aduk antara rasa malu, bersalah, tidak berharga, dan tidak berdaya yang disebabkan karena menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental anak.
Akibatnya, harga diri anak menderita, lalu ia mungkin kesulitan mempertahankan citra diri yang baik di bidang profesional maupun pribadi.
Baca Juga: Hati-hati! Pola Asuh Berlebihan Alias Hyper Parenting Berpotensi Sebabkan Anak Cemas dan Stres
6. Sulit konsentrasi
Pertengkaran terus-menerus orangtua dapat membuat pikiran anak tetap sibuk dan dalam ketakutan serta ketidakpastian.
Dia mungkin terus memikirkannya dan tidak dapat berkonsentrasi pada hal lain.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Parenting Firstcry |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |