Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Artis peran Tya Ariestya mengungkapkan keinginannya untuk menambah momongan, usai dietnya mencapai target baru-baru ini.
Sepakat dengan suaminya, Irfan Ratinggang, untuk program anak ketiga ini, Tya Ariestya mau mengusahakan untuk hamil alami terlebih dahulu dan bukan program bayi tabung.
"Penginnya bisa normal, bisa normal tuh dicoba dulu tiap bulan," kata Tya Ariestya ditemui di Pullman Central Park, kawasan Grogol, Jakarta Barat, Sabtu (29/5/2021).
Tya sendiri masih mau memastikan terlebih dahulu ke dokter kandungan, karena dirinya belum lama ini sempat terpapar Demam Berdarah (DBD) bersama putranya, Muhammad Kanaka Ratinggang.
Untuknya pribadi, disebutkan perempuan berusia 38 tahun ini, DBD cukup menganggu siklus hormon dan datang bulan.
"Ini sih sambil dicek lagi, aku belum lapor si ke dokter kandungan aku kalau aku kemarin DBD, nanti aku lapor dulu apakah memang program seperti biasa tiap bulannya," tuturnya menyampaikan.
"Cek itu. Masa suburnya, terus janjian gitu bikinnya sama suami," sambungnya menambahkan.
Baca Juga: Berawal dari Anak, Tya Ariestya Cerita 7 Hari Dirawat di Rumah Sakit karena Terjangkit DBD
Jika nantinya usaha untuk program hamil alami tidak berjalan, Tya dan suami masih punya simpanan embrio untuk bayi tabung.
"Atau nanti memang sebenernya kalau bayi tabung pun aku masih punya simpanan dua embrio, eh tiga embrio di freezing."
"Jadi tinggal masukin aja, nggak perlu stimulasi suntik suntik hormon," imbuhnya bercerita.
Sebelumnya, Tya Ariestya melahirkan 2 orang anak, yakni Muhammad Kanaka Ratinggang dan Muhammad Kalundra Ratinggang.
Keduanya memang diprogram dengan proses in vetro fertilization (IVF) atau proses bayi tabung.
Tya Ariestya diketahui mengidap PCO alias PCOS (polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik yang mengakibatkan terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur.
Kondisi ini menyebabkan hormon wanita yang menderita PCOS menjadi tidak seimbang dan 3 kali lebih sulit mengalami kehamilan dibandingkan dengan orang normal lainnya.
(*)
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |