Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - 'Sound of Borobudur International Conference' akan hadir secara hybrid (daring dan luring) dari Balkondes Karangrejo, Kabupaten Magelang, Kamis (24/6/2021).
'Sound of Borobudur International Conference' merupakan kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI dengan Yayasan Padma Sada Svargantara sebagai inisiator Sound Of Borobudur Movement, dan Kompas Group.
Mengusung tema 'MUSIC over NATIONS: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik', 'Sound of Borobudur International Conference' bertujuan untuk menemukan rumusan bersama secara ilmiah dan inovatif.
Rumusan tersebut terkait membangun sebuah gerakan bersama di tingkat dunia untuk menggali serta menghidupkan kembali jejak persaudaraan lintas bangsa yang diwariskan para leluhur melalui musik, seperti yang telah digambarkan dalam pahatan pada relief candi Borobudur.
Sebagai informasi, pada dinding-dinding candi yang dibangun di masa wangsa Syailendra ini terdapat pahatan-pahatan indah berupa 1.460 panel relief cerita dan 1.212 panel relief dekoratif, termasuk ratusan relief berbentuk alat musik yang menjadi literatur dan dokumentasi pencapaian leluhur bangsa Indonesia.
Karenanya Sound of Borobudur (SOB) melakukan eksplorasi dan menginisiasi ide untuk dapat menghadirkan kembali alat-alat musik yang tergambar pada relief ini dalam wujud fisik serta membunyikannya kembali dalam bentuk orkestrasi.
Upaya mewujudkan dan membunyikan kembali alat-alat musik dari relief ini dilakukan SOB bukan dalam rangka membunyikan cerita dari panel Borobudur.
Baca Juga: Album 'Happier Than Ever' Buktikan Evolusi Billie Eilish di Industri Musik
Namun sebagai bukti mengenai keberadaan khazanah alat musik Nusantara dan dunia, beserta hubungan kebudayaan antar etnis dan antar bangsa yang sudah terjalin sejak dahulu kala, berdasarkan kemiripan bentuk alat musik yang terpahat di relief candi Borobudur.
Konferensi ini menghadirkan pembicara ahli dari akademisi, maupun praktisi dari dunia seni musik, etnomusikologi, dan birokrat yang menguasai tentang industri kreatif seni musik serta ekonomi kreatif, asosiasi pariwisata, dan praktisi wisata seni budaya berpengalaman.
Dalam kegiatan ini juga akan ditampilkan performance musik lintas bangsa yang memainkan instrumen dari relief Borobudur, dan sesi diskusi.
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nurul Nareswari |