Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Murah meriah, enak, dan bergizi, itulah paket lengkap dari tempe.
Olahan kedelai ini sangat familiar dan sudah menjadi makanan sehari-hari.
Dijelaskan melalui laman WebMD, tempe adalah makanan berbasis kedelai, kadang-kadang digunakan sebagai alternatif daging.
Ini populer di kalangan vegan dan vegetarian karena memiliki vitamin B12 dan merupakan sumber protein yang lengkap.
Tempe memiliki sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk kesehatan tulang dan otot.
Namun, bukan hanya untuk orang yang tidak makan daging.
Tempe adalah cara sehat untuk menambahkan lebih banyak asupan nabati ke hampir semua makanan.
Lebih lanjut, tempe dari kedelai difermentasi dengan sejenis jamur yang disebut rhizopus.
Jika perhatikan lebih dekat, kamu akan melihat zat putih kabur yang menyatukan tempe.
Itu adalah produk sampingan yang aman dari jamur, disebut miselium.
Tempe tidak mengandung kolesterol, dan merupakan cara yang sehat untuk mendapatkan vitamin B, serat, zat besi, kalsium, dan mineral lainnya.
Satu porsi tempe (3 ons) memiliki:
- 140 kalori
- 16 gram protein
- 5 gram lemak (2 gram jenuh, 2 gram tak jenuh ganda, dan 1 gram tak jenuh tunggal)
- 10 gram karbohidrat
- 28% dari serat harian
- 6% dari kalsium harian
- 10% dari zat besi harian
Biasanya, kamu mengolah tempe menjadi sajian apa?
Apakah tempe goreng, rebus, panggang, atau dicampur dengan masakan lain?
Semuanya tetap lezat dan sesuai selera.
Tapi bagaimanakah dengan kebiasaan makan tempe dalam kondisi mentah?
Rupanya hal ini tidak boleh dilakukan.
Apabila dikonsumsi dalam kondisi mentah, tempe justru bisa mengganggu kesehatan kita.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, hal tersebut dijelaskan oleh dokter filsuf ahli gizi, dr Tan Shot Yen dalam tayangan YouTube Tribunnews "Malam Minggu Sehat" 8 Februari 2021 lalu.
Baca Juga: Cara Membuat Semur Tahu Tempe yang Kaya Rasa, Pakai Tips Masak ini Supaya Bumbunya Meresap
Menurut dr Tan, ada kemungjkinan kontaminasi dalam proses pembuatan tempe.
Ketika dibuat, tempe bisa jadi diolah dengan proses atau cara yang kurang bersih.
Misalnya saja tidak menggunakan sarung tangan atau lingkungannya tidak steril.
Nah, semua itu bisa membuat tempe terkontaminasi jika dikonsumsi dalam kondisi masih mentah.
"Sejak jaman Indonesia mempunyai tempe, tidak ada yang namanya rakyat Indonesia makan tempe mentah."
"Yang kita takutkan bukan karena masalah jamurnya, tetapi kontaminasi dari bakteri di dalam tempe," terang dr Tan.
Lantas, bagaimana dengan anggapan bahwa tempe yang dimasak akan mengurangi kandungan gizinya?
Menurut dr Tan, segala makanan probiotik tetap memiliki kahsiat walaupun sudah dimasak.
"Posbiotik adalah makanan-makanan probiotik seperti tempe, oncom, tauco. Itu walaupun sudah dimasak tetapi masih mempunyai khasiat,” lanjut dr Tan.
(*)
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |