Laporan Wartawan Grid.ID, Hananda Praditasari
Grid.ID - Tak banyak yang tahu, tanggal 12 Juni diperingati sebagai 'Hari Dunia Menentang Pekerja Anak'.
Hari Dunia Menentang Pekerja Anak ini diperingati guna untuk meningkatkan kesadaran akan masalah global pekerja anak.
Tak hanya itu, Hari Dunia Menentang Pekerja Anak adalah upaya awal pemerintah agar meningkatkan kepedulian kepada anak-anak di sekitar.
Pekerja anak memang merupakan kejahatan yang perlu ditangani sesegera mungkin.
Pasalnya, anak-anak di usia muda dipaksa untuk bekerja di lingkungan yang berbahaya.
Mereka dilucuti dari masa kecilnya dan dari kepolosan yang menyertainya.
Dengan demikian menjadi sangat penting untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menghentikannya.
Dilansir Grid.ID dari Pinkvill.com, organisasi Buruh India pun mengakui 12 Juni sebagai 'Hari Menentang Pekerja Anak Sedunia' sejak tahun 2002.
Pemerintah India pun bergandengan tangan untuk membuat langkah-langkah untuk menangani pekerja anak dan mengakhirinya.
Tahun ini, tema 'Hari Dunia Menentang Pekerja Anak' adalah 'Bertindak Sekarang: Akhiri Pekerja Anak'.
Di bawah tema itu, 'Pekan Aksi' dimulai pada 10 Juni untuk menandai rilis perkiraan global pekerja anak.
Menurut laporan yang baru-baru ini dirilis, karena pandemi covid-19 secara global, jumlah anak yang menjadi pekerja telah meningkat menjadi 160 juta di seluruh dunia.
Ya, peningkatan mencapai 8,4 juta anak dalam empat tahun terakhir.
Kebutuhan untuk mengekang pekerja anak sangat mendesak sekarang lebih dari sebelumnya.
Karena pandemi covid-19, penutupan sekolah dan hilangnya pekerjaan telah mengakibatkan peningkatan yang signifikan dalam pekerja anak.
Anak-anak selalu dipaksa bekerja keras dalam kondisi ekstrim.
Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi dan tindakan segera untuk memberantas pekerja anak.
(*)
Source | : | pinkvilla.com |
Penulis | : | Hananda Praditasari |
Editor | : | Hananda Praditasari |