Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Lonjakan kasus Covid-19 di Solo membuat sejumlah rumah sakit kewalahan menangani pasien yang terus berdatangan.
Beberapa saat lalu, RS Dr. Moewardi Solo sempat viral di media sosial karena membludaknya pasien yang memenuhi selasar dekat Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit.
Dilansir dari TribunJateng.com, video yang menampakkan kondisi RS Dr. Moewardi Solo itu menunjukkan keadaan padat dari rumah sakit.
Sejumlah petugas kesehatan terlihat mondar-mandir dengan APD di rumah sakit.
Pihak RS Dr. Moewardi Solo membenarkan fakta di balik viralnya video tersebut.
"Iya benar, sekarang sudah masuk semua," terang Cahyono Hadi, Direktur RS Dr. Moewardi Solo, Senin (28/6/2021), dilansir dari Tribunnews.com.
Pihak rumah sakit telah melakukan penanganan serius untuk pasien Covid-19 yang terus meningkat.
Sebanyak 320 tempat tidur yang telah penuh membuat rumah sakit tersebut menambah lagi satu ruangan untuk perawatan pasien Covid-19.
Selain itu, RSUD Dr. Moewardi Solo menambah 2 tenda di halaman rumah sakit bagi pasien yang antre untuk masuk ke bangsal.
Tak hanya RSUD Dr. Moewardi Solo, Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) yang dibangun TNI di Benteng Vastenburg Solo ikut dipenuhi pasien Covid-19.
Masih melansir dari Tribunnews.com, pihak Rumkitlap masih belum bisa menerima pasien lagi karena 84 tempat tidur yang disediakan sudah terisi penuh.
Dari daruratnya kondisi Covid-19 di Solo, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka tegas melakukan tindakan untuk kasus tersebut.
Pemerintah Kota Solo meminta bantuan kepada Kementerian Sosial untuk penambahan tenda bagi pasien Covid-19 di Solo.
Gibran pun menghubungi langsung Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
"Saya sudah menghubungi Bu Risma dan Solo mendapat jatah 7 tenda, setiap tenda diisi 10 bed," tutur Gibran.
Dari penambahan tersebut, Kota Solo memiliki 983 tempat tidur untuk menangani pasien Covid-19.
Selain bergerak langsung untuk penambahan tenda, Gibran juga terus memperketat aturan PPKM Mikro yang berlaku di Solo.
"Kita perkuat lagi, kita ketatkan lagi soalnya ada peningkatan kasus di Solo sampai ada penurunan angka Covid-19," imbuh Gibran, dilansir dari video unggahan Youtube Kompas TV, Selasa (29/6/2021).
Gibran menegaskan bahwa beberapa fasilitas umum wajib hukumnya untuk menutup pelayanan pada pukul 8 malam.
"Kembali ke SE yang lama dan ada beberapa tempat yang diharuskan tutup jam 8 malam," tambah Gibran.
Gibran berharap agar warga dapat menaati protokol kesehatan selama kasus Covid-19 di Solo meningkat.
"Kami sarankan untuk dibungkus atau delivery saja," tukas Gibran.
(*)
Source | : | Tribunnews.com,Tribun Jateng,Youtube Kompas TV |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |