Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sulit bagi orangtua ketika menghadapi anak sedang marah.
Anak-anak akan berteriak, bahkan menjadi agresif.
Apabila anak mengalami ledakan, terutama jika rasa marah mengganggu hubungan dan kualitas hidupnya, penting untuk mengajari si kecil keterampilan baik.
Anak membutuhkan langkah menangani perasaan dengan cara yang sehat.
Berikut 7 cara mengatasi dan menenangkan anak saat marah yang Grid.ID lansir dari Verywell Family.
1. Ajari anak tentang perasaan
Anak-anak lebih cenderung menyerang ketika tidak memahami perasaan atau tidak dapat mengungkapkannya.
Untuk membantu anak belajar mengenali perasaan, mulailah dengan mengajarkan kata-kata perasaan dasar seperti, "sedih", "bahagia", dan "takut".
Baca Juga: Anak Sedang Marah, Jangan Bingung, Inilah 4 Cara yang Efektif Mengatasinya
Beri label perasaan anak kepada mereka dengan mengatakan, "Sepertinya kamu merasa sangat marah sekarang."
Seiring waktu, si kecil akan belajar untuk menandai emosi mereka sendiri.
2. Buat batasan
Gambarlah termometer besar di selembar kertas.
Mulailah dari bawah dengan angka 0 sampai 10.
Pada saat anak tidak merasa kesal atau marah, bicarakan apa yang terjadi pada tubuhnya pada angka termometer.
Anak mungkin mengatakan mereka tersenyum ketika mereka berada di level 0, tapi memiliki wajah marah ketika mencapai level 5.
Pada saat mencapai 10, anak mungkin merasa seperti monster yang marah.
Nah, menggunakan gambar termometer ini akan membantu anak belajar mengenali kemarahan ketika terjadi.
Baca Juga: 5 Cara Menangani Anak yang Sedang Marah, Jangan Malah Ikutan Emosi ya!
3. Ajari rasa tenang
Ajari anak apa yang harus dilakukan ketika mereka mulai merasa marah.
Alih-alih melempar mainan, anak bisa pergi ke kamar atau sudut yang menenangkan.
Dorong buah hati untuk mewarnai, membaca buku, atau melakukan aktivitas menenangkan lainnya sampai merasa lebih baik.
4. Ajari keterampilan mengatur amarah
Misalnya dengan mengambil napas dalam-dalam, dapat menenangkan pikiran dan tubuhnya ketika sedang kesal.
Berjalan-jalan cepat dan menghitung sampai 10 juga dapat membantu.
5. Jangan menyerah dengan tantrum
Jika anak mengamuk dan orangtua memberi mereka mainan untuk membuatnya diam, si kecil akan belajar bahwa amarah itu efektif.
Meskipun mungkin lebih mudah, tapi dalam jangka panjang hanya akan memperburuk masalah perilaku dan agresi.
Berusahalah untuk terhubung dengan anak sehingga mereka merasa lebih percaya diri akan kebutuhan yang terpenuhi.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Inilah 4 Alasan Kenapa Tantrum pada Balita itu Baik, Kok Bisa?
6. Buat konsekuensi
Disiplin yang konsisten diperlukan untuk membantu anak belajar bahwa kemarahan tidak dapat diterima.
Jika anak melanggar aturan, ikuti dengan konsekuensinya.
Misalnya, apabila anak memecahkan sesuatu ketika marah, mintalah mereka memperbaikinya atau melakukan pekerjaan rumah.
7. Hindari kekerasan
Jika anak menunjukkan perilaku agresif, menonton TV atau video game kekerasan dapat memperburuk masalah.
Fokuslah untuk mengajak anak baca buku dan permainan yang menunjukkan keterampilan sehat.
(*)
Viral, Gadis Anak dari Pengepul Barang Bekas Ini Berhasil Jadi Sarjana, Auto Bangga Pamer Foto di Atas Gerobak Orang Tua
Source | : | Verywell Family |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |