“Jadi anak tahu kapan dia mau tidur dan kalau terbangun di malam hari, anak bisa tidur kembali tanpa harus meminta bantuan orang tua,” ujar Jovi yang dikutip dari Kompas.com.
Jovi juga menjelaskan, dengan melatih anak tidur sendiri berarti mengajarkan anak tentang konsep privasi.
Orang tua juga dapat mengajarkan anak tentang aturan, batasan, dan sopan santun secara tidak langsung.
Dengan begitu, kelak anak akan mengetahui bahwa ada ruang untuk dirinya sendiri dan ada ruang untuk orang lain.
Hal ini akan membuat anak sadar bahwa ia tidak boleh sembarangan masuk kamar orang dan sebaliknya.
Sementara itu, mengutip Nakita.id, melatih anak tidur sendiri juga bisa meningkatkan kepercayaan diri anak.
Pasalnya, anak seringkali takut untuk tidur sendiri karena imajinasinya sendiri seperti membayangkan adanya monster yang bersembunyi di bawah tempat tidur.
Nah, ketika anak berhasil mengatasi ketakutannya dan tidur sendiri, itu akan meningkatkan kepercayaan diri dan mengembangkan emosi yang positif.
Terakhir, membiarkan anak tidur sendiri akan membuat tidurnya lebih pulas sehingga kualitas tidurnya meningkat.
Alasannya adalah dengan tidur sendiri, anak tidak akan mendengar suara lain seperti dengkuran orang tua ataupun suara ketika orangtua pergi ke kamar mandi. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,Instagram,Nakita.ID |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Deshinta N |