Selain kebiasaan makan es batu, anemia yang diderita ibu dua anak ini juga disebabkan oleh menorraghia atau menstruasi berat.
Kedua kondisi inilah yang membuat tubuh Cynthia Lamusu kehilangan banyak darah yang kemudian menyebabkan anemia defisiensi besi.
Kebiasan makan es batu ternyata telah terbukti berkaitan dengan kondisi anemia defisiensi besi.
Melansir TribunBatam.id, menurut penelitian, sekitar 56 persen orang yang menderita anemia defisiensi besi memiliki kebiasaan makan es batu.
Anemia defisensi besi adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah sehat karena zat besi di dalam tubuh terlalu rendah.
Zat besi sendiri sangat diperlukan tubuh untuk memproduksi sel darah merah yang sehat.
Nah, selain anemia defisiensi besi, kebiasaan makan es batu juga dapat mempengaruhi kesehatan gigi.
Baca Juga: Ajaib! Cuma Makan Buah Apel dan Pir, Kamu Akan Rasakan Perubahan yang Luar Biasa Pada Kesehatan Gigi
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, makanan yang cenderung dingin dapat merusak email atau lapisan putih yang melindungi gigi.
Ketika email gigi rusak, seseorang akan mengalami gigi sensitif, warna gigi memudar, gigi berlubang, hingga gigi retak dan patah.
Selain itu, kebiasaan makan es batu juga mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang bernama pagophagia.
Pagophagia merupakan bagian dari pica atau penyakit yang membuat penderitanya memiliki orientasi makan yang tak lazim.
Kebiasaan makan es batu juga bisa dipicu oleh gangguan mental yaitu obsessive-complusive disorder atau OCD.
OCD adalah kondisi mental yang cenderung mengarah pada perilaku kompulsif atau pikiran obsesif.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com,Instagram,TribunBatam.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Irene Cynthia |