Grid.ID - Di Indonesia, masih rendah kesadaran ibu hamil akan asupan gizi selama masa kehamilan.
Data dari WHO menunjukkan bahwa, di Indonesia, sebanyak 177 orang ibu mengalami risiko kematian dari 100.000 kelahiran pada tahun 2017.
Data yang sama menyebutkan bahwa pada 2018, 12,7 persen dari 1.000 bayi yang lahir meninggal dalam masa neonatus atau neonatal.
Adapun angka kematian balita pada tahun 2018 tercatat sebesar 25 persen per 1.000 kelahiran.
Angka risiko kematian tersebut dapat ditekan jika para calon ibu tidak alpa memperhatikan asupan gizi dan pola hidup sehat selama masa kehamilan.
Perubahan perilaku hidup sehat calon ibu harus bisa lebih diperhatikan.
Untuk meningkatkan kesadaran sekaligus menstimulasi perubahan perilaku hidup sehat tersebut, melalui program kerjasama perbaikan Gizi masyarakat Kementrian Kesehatan dengan GAIN (Global Alliance For Improved Nutrition) menggandeng PT Agate International (AGATE) dan SALIENT untuk membangun dan mengembangkan sebuah aplikasi gim interaktif bernama KIMO.
Nama KIMO sendiri merupakan akronim dari Kids and Mom.
Gim ini dikembangkan dengan pendekatan "Self-determination Theory” yang bisa memotivasi ibu hamil untuk melakukan kebiasaan hidup sehat yang baru.
Teori ini diadaptasi menjadi modul-modul dalam aplikasi KIMO.
Dengan memainkan gim yang sangat user friendly ini, para calon ibu secara sukarela meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya pola hidup sehat dan memperhatikan asupan gizi demi si buah hati.
Baca Juga: Alasan Maia Estianty Masih Kerja Keras Walau Punya Suami Kaya Raya
Aplikasi KIMO dikemas dalam bahasa yang populer serta ilustrasi visual yang menarik sehingga sangat mudah diikuti oleh para calon ibu dari semua kalangan.
Tidak hanya itu, gim KIMO dilengkapi dengan fitur pengingat dan jurnal untuk mencatat setiap momen berharga ibu dan anak.
Acting Country Representative dari GAIN di Indonesia, dr. Agnes Mallipu, mengatakan masa kehamilan sampai dengan anak berusia dua tahun merupakan periode yang sangat membutuhkan perhatian khusus dalam rangka tumbuh kembang anak.
Sayangnya, masih banyak calon ibu yang kurang menyadari hal tersebut.
“Banyak yang tidak menyadari bahwa masa kehamilan sampai dengan anak berusia dua tahun atau 1.000 hari pertama kehidupan adalah periode yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Program kerja sama GAIN dengan Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan status gizi masyarakat yang dilaksanakan sejak tahun 2017 ini, di antaranya adalah program perbaikan gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan," kata dr. Agnes Mallipu.
Pemberlakuan protokol kesehatan pada masa pandemi COVID-19 menyebabkan beberapa kegiatan edukatif-interaktif untuk ibu hamil dan ibu dengan anak bawah dua tahun (BADUTA) seperti modul Emo Demo di Posyandu tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka.
Sejalan dengan dr. Agnes, produser gim Kimo, Tedy Ardyan, berharap aplikasi gim interaktif ini dapat memberikan pembekalan bagi ibu hamil ataupun ibu dengan anak.
Dengan begitu, pada calon ibu dapat menjalani kehamilan dengan sehat dan bahagia.
Menurut Tedy Ardyan, kehadiran buah hati bukan hanya tentang kelahiran seorang bayi, namun juga sebuah proses pembelajaran bagi Ibu dan Ayah yang pasti ingin melihat anaknya tumbuh sehat, cerdas, bahagia, dan tercukupi gizinya.
"Melalui gim KIMO, Agate berharap bisa membantu pembekalan para calon orang tua di seluruh Indonesia, terutama ibu dan calon ibu, untuk dapat menjalani kehamilan dengan sehat dan bahagia, serta membantu mendampingi orang tua secara virtual agar dapat mengasuh anak dengan baik hingga usia dua tahun,” kata Tedy Ardyan.
(*)
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |