Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Kompas Talks mengangkat topik Strategi Daerah Hadapi AIDS Selama Pandemi melalui siaran live YouTube.
Diskusi itu dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Plt. Direktur Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI DR. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHMS., MAR, juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tirmizi.
Selain itu juga hadir Kepala Seksi Penyakit Menular Tular Vektor Zoonosis dr. Rosvita Nur Aini. Webinar ini juga didukung oleh Koodinator Nasional Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) Ayu Oktariani.
Sesuai tajuk yang diusung dalam webinar ini, para narasumber mengupas soal orang dengan HIV/AIDS termasuk golongan yang rentan dalam, pandemi virus corona dan strategi apa saja yang dilakukan agar orang dengan HIV/AIDS tetap mendapatkan pengobtan selama pandemi.
"Seiring waktu akumulasi total HIV di jawa Barat sekitar 49 ribu, kemudian AIDS sekitar 11.600-an, kemudian pencapaian tes ada sekitar 47.645 dan yang terdeteksi positi ada 1253 sampai pertengahan tahun, mayoritas ada di laki-laki, kemudian pasangan, dan seterusnya," kata Ridwan Kamil saat Webinar, Kamis (22/7/2021).
Kang Emil juga menyampaikan Jawa Barat tetap melayani pengobatan orang dengan HIV/AIDS selama pembatasan berlangsung.
Hanya saja, layanan dilakukan dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat.
"Selama pandemi ini di Jawa Barat memang terjadi penurunan karena pembatasan untuk memastikan layanan tidak terganggu dengan potensi penularan covid, intinya pelayanan tetap dilakukan tapi ada pembatasan dan cara melakukan layanan," imbuh Kang Emil.
Sementara Siti Nadia Tirmizi juga memamparkan data jumlah orang yang terinfeksi HIV tidak kalah menyeramkan dibanding dengan Covid.
Sehingga, selain konsentrasi dengan pandemi Covid-19, jumlah infeksi HIV pun cukup mencengangkan.
"Situasi epidemi HIV/AIDS secara global jumlah orang dengan HIV/AIDS ada 37.7 juta, infeksi baru ada 1.5 juta per tahun, dan kematian 680 ribu,"
"Indonesia ini kalau berdasarkan pembagian regional WHO maka kita termasuk di regional Asia Tenggara, dengan jumlah orang dengan HIV dengan jumlah 160 ribu dengan kasus yang meninggal 110 ribu," papar Siti Nadia Tirmizi.
dr. Rosvita Nur Aini mengatakan DKI Jakarta juga memiliki banyak inovasi agar agar ODHA tetap menerima pengobatan di tengan pandemi Corona.
"Dengan adanya berbagai tantangan dan situasi yang beragam membuat kita melakukan banyak inovasi dan lebih semangat lagi supaya teman-teman ODHA yang sudah kita rangkul, jangan sampai terlepas pengobatannya," ucap dr. Rosvita.
Salah satu jenis inovasi, ODHA bisa menerima pengiriman obat ARV melalui jasa kurir Jak-Antar.
Tujuannya agar ODHA tidak perlu ke fasilitas kesehatan jika tidak genting agar meminimalisir penularan Covid-19.
Untuk mengurangi risiko tertular Corona, karena ODHA salah satu golongan yang rentan yang teturlar, Ayu Oktariani mewakili IPPI mengatakan ODHA diperbolehkan menerima vaksin.
"Mungkin teman-teman dengan HIV ini belum memahami bahwa HIV bukan penyakit penyerta, ini persoalan lain," kata Ayu Oktariani.
Ayu berusaha meluruskan informasi yang simpangsiur soal pemberian vaksin kepada ODHA.
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Penulis | : | Menda Clara Florencia |
Editor | : | Nurul Nareswari |