Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Artis Yana Zein menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis, 1 Juni 2017.
Penyebab artis cantik itu wafat karena menderita penyakit kanker payudara stadium empat.
Padahal, Yana Zein baru saja pulang dari China untuk menjalani pengobatan penyakitnya.
Namun, selang beberapa hari kembali ke Indonesia, Yana Zein wafat.
Jenazah Yana Zein telah dikebumikan di Taman Pemakaman Muslim Bulak Lebar, Cinere, Depok.
Sang ayah, Nurzaman, mengingat bagaimana saat-saat dia membasuh jenazah Yana sebanyak tiga kali dengan deterjen, guna menghilangkan cairan formalin yang melekat di tubuh anaknya.
Pasalnya, keluarga memutuskan Yana Zein dikebumikan secara Islam setelah sebelumnya disuntik formalin karena akan disemayamkan.
"Iya, dimandikan ulang. Dengan Rinso. Tiga kali itu disabun. Saya ikut mandikan," jelas Nurzaman menceritakan ulang kisahnya saat ditemui Grid.ID usai menggelar acara tahlilan di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (5/6/2017) malam.
Sementara itu melansir Kompas.com, Kamis (22/7/2021), asistennya, Nita, mengungkapkan sebenarnya ia sudah merasakan tanda-tanda sebelum akhirnya Yana pergi untuk selamanya. Terutama sejak mendekati kepulangannya ke Indonesia usai berobat di China.
"Banyak keganjilan. Dia duduk nonton, dia bilang 'suster peluk saya'. Tiga hari sebelum pulang (ke Indonesia) sudah banyak tanda-tanda."
"Dia pegang tangan saya, suster saya udah capek minum obat. Saya capek diganti perban, semuanya saya capek," ujar Nita saat dihubungi, Kamis (1/6/2017)
Mendengar itu, ia berusaha memotivasi Yana agar tetap berpikir positif dan semangat untuk sembuh. Setelah tiba di Indonesia, Yana justru semakin manja.
"Dia bilang matanya susah dibuka, dia bilang suster pijetin saya, saya badannya gemetar semua. Kalau bisa besok pagi ke rumah sakit takut HB-nya turun. Jadi hari itu dia manja sama saya. Minta dipijetin, minta disuapin makan," ucap Nita.
Yana juga beberapa kali meminta Nita untuk memeluk dan membelainya.
"Jadi dia tuh kayak orang ketakutan gitu. Kalau lagi mau tidur, dia minta dielus-elus kakinya, dia bilang jantungnya kayak enggak enak. Dia bilang takut tidur sendiri, padahal aku tidur di sebelah dia," katanya.
"Dia banyak ngigau juga, biasanya enggak. Dia suka panggil-panggil saya, pas saya bangun, tahunya dia tidur," ujar Nita lagi.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nesiana Yuko A |