Grid.ID - Bela diri merupakan salah satu hal esensial yang dipelajari tentara Indonesia.
Tentunya ilmu bela diri akan sangat membantu dalam melatih kekuatan fisik serta kemampuan pertahanan diri.
Namun ada kejadian unik saat seorang Master Karate Jepang diundang ke Indonesia untuk melatih tentara Tanah Air.
Ia dibuat tak menyangka dengan perlakuan pelatih silat saat bertanding bersama.
Bela diri merupakan keahlian Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari tentara negara lain.
Indonesia memiliki ilmu bela diri silat yang selalu dilatih kepada anggota TNI.
Wajar saja, dalam beberapa kompetisi beladiri, TNI selalu menyabet beberapa penghargaan.
Bahkan sebuah kisah nyata yang selalu disiarkan ini menunjukkan kekuatan beladiri TNI dari beladiri lainnya.
Walau kekuatan TNI masih saja diremehkan gegara teknologi militernya masih tak semaju negara lain.
Tapi, bukan satu dua, sudah banyak cerita bagaimana prajurit TNI berhasil melibas lawan hingga menggentarkan mental musuh.
Mulai dari mengusir kapal perang malaysia hingga cerita heroik prajurit yang tertembak malah mampu menghabisi 83 musuh.
Mulai dari latihan yang sangat keras dan berbahaya sampai operasi militer sengan misi sulit di gunung, hutan, laut bahkan bandara sudah pernah dilakoni oleh pasukan elit ini.
Tapi, meskipun kenyang bertarung, Kopassus nampaknya tidak pernah puas dengan kemampuan yang mereka miliki sehingga mendorong mereka untuk terus berlatih dan berlatih.
Dilansir dari cerita prajurit, ada peristiwa yang cukup unik pada tahun 1960, yang pada saat itu Kopassus masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dengan Komandan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo, memutuskan untuk memanggil pelatih master karete untuk melatih prajurit RPKAD.
Pelatih karate ini bukanlah orang sembarangan mengingat beliau sudah mendapat lisensi sebagai master karateka.
Tak berselang lama, latihan karate pun digelar untuk meningkatkan kemampuan bela diri prajurit RPKAD.
Hal yang menarik terjadi pada sesi sparring atau latih tanding antara guru Karete melawan salah seorang prajurit RPKAD.
RPKAD pada saat itu diwakili oleh Haji Umar yang terkenal sebagai pendekar silat serta mampu memainkan 4 golok sekaligus dan memutarnya seperti baling-baling.
Keduanya pun bersiap sebelum melakukan sparring.
Pertarungan pun dimulai, para prajurit yang ikut berlatih nampak antusias dan penasaran tentang pihak manakah yang akhirnya akan menjadi pemenang.
Namun hal yang sungguh terduga terjadi.
Ketika baru mengeluarkan beberapa jurus saja, Haji Umar sudah sukses menyikat pelatih Karate tesebut hingga tersungkur dan KO.
Sontak saja kawan-kawannya langsung riuh dan tertawa tebahak-bahak menyaksikan pertarungan tersebut.
Namun demi menghormati, guru Karate tersebut tetap mengajar sesuai dengan tujuan awalnya yang diminta ke Indonesia.
Namun yang dilatih tentu saja bukan prajurit RPKAD, melainkan para remaja dan anak-nak tentara yang ada di sekitar asrama Cijantung.
4 Beladiri Pasukan Khusus TNI
Tentara Nasional Indonesia (TNI) lebih mengutamakan Yong Moo Do, Ilmu bela diri asal Korea ini telah resmi menjadi Bela Diri Militer khususnya (BDM) TNI AD.
Dengan menguasai dan memiliki Kemahiran dalam bela diri Yong Moo Do dijadikan sebagai salah satu ukuran untuk kenaikan pangkat seorang tentara di lingkungan TNI Angkatan Darat.
Seorang Prajurit yang telah menyandang sabuk hitam, Paling kurang Dan I, mempunyai peluang besar naik pangkat.
Lalu dimana posisi dan kebanggaan terhadap Ilmu bela diri lokal kita (silat)?
Berikut ini adalah beberapa Ilmu bela diri yang digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia atau militer Indonesia.
1. Yong Moo Do
Sejarah seni bela diri Yongmoodo bermula sejak tanggal 15 Oktober 1995 pada saat The Martial Reearch Institut dari Yong In University Korea menciptakan seni bela diri Yongmoodo yang berasal dari gabungan dari bela diri Judo, bela diri Taekwondo, bela diri Apkido, bela diri Ssirum, dan bela diri Hon Sin Sul.
Seni Bela diri yang menggunakan tangan kosong ini sudah menjadi bela diri wajib di tubuh TNI Angkatan Darat mulai 2008.
Ilmu Bela diri Yong Moo Do untuk pertama kali diperkenalkan pada saat perayaan HUT TNI pada 2008 silam dan kembali di pertunjukan terakhir pada Hut TNI ke 70 beberapa waktu yang lalu.
2. Merpati Putih
Ilmu bela diri Merpati Putih ternyatajuga dipelajari oleh militer khusus atau pasukan khusus dan juga pasukan elit Indonesia.
Ilmu bela diri ini telah mendapat kedudukan khusus di lingkungan para special force Indonesia seperti pasukan khusus Kopassus (TNI-AD), pasukan elit Marinir, pasukan elit Kopaska (TNI-AL), dan Paskhas (TNI-AU), juga Brimob (Kepolisian).
Walaupun seni bela diri ini tidak dijadikan yang utama daam tubuh pasukan atau Tentara Nasional Indonesia tidak menjadikan ilmu bela diri asli Indonesia ini hilang peminatnya.
3. Karate
Untuk meningkatkan kemampuan dari Kopassus dulu didatangkan seorang ahli karate dari Jepang yang benar-benar handal untuk melatih Kopassus.
Namanya pasukan khusus tentunya telah memiliki bekal ilmu bela diri sendiri yang dikuasai sebagai pasukan elit Indonesia.
Salah satu nya adalah Haji Umar yang terkenal mahir dalam silat.
Beliau mampu memainkan 4 buah golok sekaligus.
Bahkan mampu diputar-putar seperti baling-baling menurut tutur Tatang Sudrajat.
Kemudian Haji Umar bertanding melawan guru karate Jepang, ternata dalam beberapa jurus, sang pelatih pun terkapar KO disikat Haji Umar.
4. KungFu
Kungfu disebut juga dengan gongfu merupakan ilmu seni bela diri yang berasal dari negara Tiongkok.
Ditubuh TNI utamanya pasukan elit / pasukan khusus Indonesia kungfu di latih oleh seorang pelatih yang bernama Efendi.
Efendi sendiri adalah seorang pendekar kungfu yang melatih kungfu di berbagai tempat. Keahliannya dalam bidang ilmu bela diri kungfu dilirik oleh TNI, yang kemudian memintanya untuk melatih pasukan khusus Indoneia Kopassus.
Kemampuan dari anak didik dari Efendi yang berasal dari pasukan khusus kopassus diminta tampil di hadapan tamu istemewa kopassus yaitu panglima Tentara Jerman.
Bukan kungfu saja yang ditampilkan Kareta dan silat Merpati putih juga turut di tampilkan.
Setelah penampilannya di depan tamu istimewa Efendi makin inten melatih pasukan elit Indonesia tersebut karena sang panglima Jerman dibuat kagum dengan kemampuan sang guru.
(*)
(Tribunjambi/Eko Prasetyo)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Pertarungan Guru Silat Kopassus vs Master Karate Jepang, Terjengkang saat Beberapa Jurus
Source | : | Tribun Jambi |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |