Grid.ID - Beberapa waktu lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperlihatkan kasus corona di Jakarta yang mulai turun.
Hal itu terlihat di akun Instagramnya, Anies Baswedan mengunjungi dan memantau langsung beberapa Rumah Sakit di Jakarta.
Meski dari segi kasus aktif atau jumlah pasien di rumah sakit menunjukkan penurunan, namun Anies Baswedan menegaskan bahwa semua ini belum selesai.
View this post on Instagram
Lonjakan berpotensi kembali terjadi jika pengurangan mobilitas dan penerapan protokol kesehatan kendor.
Melihat data dari covid-19.go.id, sebesar 49,5 % kasus kematian terkait COVID-19 di Indonesia merupakan kelompok umur lanjut usia atau di atas 60 tahun.
Pasien ini merupakan kelompok berisiko tinggi karena ditengarai memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit paru kronis, penyakit hati kronis, penyakit kanker, dan lain sebagainya.
Kini hadir terapi pengobatan antibodi monoklonal regdanvimab untuk menurunkan risiko rawat inap pada pasien COVID-19 dengan komorbid dan juga mengurangi risiko kematian hingga 72 persen.
Dexa Medica sebagai perusahaan farmasi terkemuka Indonesia menghadirkan Regkirona dengan kandungan regdanvimab, suatu terapi pengobatan antibodi monoklonal yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi terkemuka Korea Selatan, Celltrion Healthcare, sebagai obat untuk pasien COVID-19 di Indonesia.
Regdanvimab didentifikasi sebagai pengobatan potensial untuk terapi
COVID-19 yang dilakukan melalui penyaringan kandidat antibodi dan dipilih antibodi yang memiliki potensi terbesar untuk menetralisir virus SARS-CoV-2.
Regdanvimab (Regkirona) direkomendasikan untuk pasien COVID-19 dewasa yang tidak
memerlukan terapi oksigen dan yang berisiko tinggi mengalami COVID-19 yang berat.
Dari riset yang sudah ada, dosis regdanvimab 40 mg/kgBB secara intravena, diberikan segera setelah terdiagnosis tidak lebih dari 7 hari sejak onset gejala.
Berdasarkan studi klinis regdanvimab (Regkirona) secara signifikan mengurangi risiko rawat inap atau kematian sebesar 72% untuk pasien yang berisiko tinggi berkembang menjadi COVID-19 yang berat hingga hari ke-28.
Pasien yang mendapatkan terapi dengan regdanvimab (Regkirona) dan terapi standar COVID-19 dilaporkan memiliki waktu pemulihan klinis yang secara signifikan lebih singkat dibandingkan dengan yang hanya mendapatkan terapi standar COVID-19 saja, yaitu setidaknya 4,7 hari lebih cepat untuk pasien yang berisiko tinggi berkembang menjadi COVID-19 yang berat dan 4,9 hari
lebih cepat untuk semua pasien.
Terkait penunjukan Dexa Group sebagai pemegang izin eksklusif untuk memasarkan Regkirona di Indonesia, disampaikan oleh Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) Dr. Raymond Tjandrawinata.
"Regkirona sebagai salah satu pilihan obat antivirus COVID-19 untuk pasien COVID-19 di
Indonesia telah melalui uji klinik fase III dengan hasil positif."
"Kita bersyukur Indonesia bisa mendapatkan akses obat ini, Dexa Medica telah dipercaya oleh celltrion, karena membawakan konsep baru monoklonal antibodi, butuh edukasi scientific yang intensif dan koordinasi dengan pihak pemerintah, khususnya regulator."
"Kini kita hadirkan Regkirona sebagai terapi alternatif terbaru menggunakan monoklonal antibodi regdanvimab untuk pasien-pasien penderita covid-19 yang masuk kategori high risk," kata Dr. Raymond Tjandrawinata dalam pers konferensi virtual, Sabtu (31/7/2021).
Saat ini, Dexa Group sudah mendapatkan izin edar EUA (Emergency Used Authorization) dari Badan POM RI, untuk mengimpor dan menghadirkan Regkirona ke Indonesia secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan dokter untuk perawatan pasien COVID-
19.
(*)
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |