Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Masih teringat jelas di benak masyarakat tentang sumbangan sebesar Rp 2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio.
Niat awalnya, sumbangan tersebut diperuntukkan bagi penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.
Namun sayang, hingga saat ini, sumbangan tersebut tak kunjung cair.
Bahkan, belum lama ini, geger kabar bahwa sumbangan tersebut hanyalah fiktif.
Banyak yang berpendapat bahwa Heriyanti, anak Akidi Tio tak memiliki uang sebanyak itu.
Sedangkan, mengutip KOMPAS.com pada Selasa (10/8/2021), pihak bank menuturkan penjelasan bahwa saldo di rekening Heriyanti tak mencukupi untuk mencairkan uang sebesar Rp 2 triliun tersebut.
Selain itu, buntut dari hebohnya kabar sumbangan yang hingga kini tak juga cair tersebut, Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Eko Indra Heri pun akhirnya menyampaikan permintaan maafnya.
"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, Kapolri, para anggota Polri se-Indonesia, juga masyarakat Sumsel, terutama tokoh masyarakat Sumsel kepada Forkopimda, Gubernur, Pangdam, Danrem, dan yang lain juga dilibatkan langsung dalam acara kemarin. Sebagai pribadi dan Kapolda Sumsel, saya mohon maaf atas kegaduhan ini," ujarnya.
Kabar mengenai sumbangan itu pun lagi-lagi menjadi heboh di masyarakat.
Baru-baru ini, Sulaiman penjaga makam Akidi Tio pun ikut buka suara.
Mengutip TribunSumsel.com pada Selasa (10/8/2021), Sulaiman mengungkap fakta mengejutkan tentang Heriyanti.
Ia mengaku, Heriyanti tidak membayarkan upahnya untuk merawat makam Akidi Tio sejak 2020 lalu.
Padahal, sebelumnya Heriyanti rutin membayarkan gaji penjaga makam setiap satu tahun.
Tak hanya itu, ia juga mengungkap bahwa Heriyanti sempat berjanji akan segera membayarkan gajinya.
Namun, hal itu tak kunjung ditepati.
"Sudah dari tahun kemarin sama yang tahun ini belum dibayar. Ibu Heryanti sempat janji katanya mau bayar waktu sebelum ada yang viral ini. Tapi sekarang malah nomor dia sudah tidak aktif lagi," ujar Sulaiman.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa Heriyanti sempat berjanji akan memberikan uang pakaian dan beras untuk penjaga yang lain.
Namun, lagi-lagi janji itu tak kunjung ditepati.
"Bulan April ibu Heriyanti bilang begitu janjinya, sempat menjanjikan uang beras dan pakaian. Tapi sampai sekarang belum ada," lanjutnya.
(*)
Source | : | kompas,Tribun Sumsel |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |