Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Perayaan HUT ke-76 RI kali ini mungkin tidak akan semeriah perayaan tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, HUT ke-76 RI kali ini, Tanah Air masih dilanda pandemi Covid-19.
Tentu tidak akan ada perayaan meriah untuk HUT ke-76 RI tanggal 17 Agustus 2021 nanti.
Ya, hal ini dilakukan demi menekan angka penyebaran Covid-19 yang masih merajalela.
Padahal, perayaan kemerdekaan selalu disambut begitu meriah di Indonesia.
Berbagai lomba dan perayaan lain pun selalu disiapkan dari tingkat RT hingga nasional.
Sebut saja lomba balap karung, lomba tarik tambang hingga panjat pinang selalu mewarnai perayaan kemerdekaan.
Ya, panjat pinang memang selalu menjadi lomba paling meriah dan menegangkan.
Pasalnya, para pemenang yang berhasil memanjat hingga puncak pohon pinang berhak mendapatkan hadiah yang sudah digantung di ujung pohon.
Namun, siapa sangka jika panjat pinang ini memiliki sejarah yang cukup panjang di Tanah Air?
Mengutip Tribun-Timur.com pada Selasa (10/8/2021), diketahui bahwa lomba panjat pinang ini memang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.
Pada saat itu, lomba panjat pinang ini diperuntukkan untuk masyarakat pribumi.
Sedangkan, hal ini menjadi hiburan bagi para kolonial Belanda.
Kemudian, mengutip KOMPAS.com pada Selasa (10/8/2021), tidak diketahui kapan pertama kali lomba ini diadakan.
Selain itu, tidak diketahui pula siapa yang mengenalkan lomba ini kepada masyarakat Indonesia.
Namun, jika kini lomba panjat pinang digelar saat 17 Agustus, dulu lomba ini digelar di acara hajatan.
Tak hanya itu, bahkan lomba ini juga digelar di hari ulang tahun tokoh-tokoh penting Belanda pada masa penjajahan dulu.
Hadiah yang digantung pada pohon pinang saat itu tentu berbeda dengan hadiah yang ditawarkan saat ini.
Dulu, hadiah yang digantung berupa bahan-bahan pokok seperti gula, tepung, makanan hingga pakaian.
Bahan-bahan tersebut tentu akan menjadi rebutan karena masih merupakan barang yang tergolong mewah saat itu bagi masyarakat Indonesia.
(*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Source | : | Kompas.com,TribunTimur |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Silmi Nur Aziza |