Sambut Perayaan HUT ke-76 RI, Ternyata Begini Asal-usul dan Makna dari Tumpeng yang Selalu Jadi Sajian Simbolis Kemerdekaan Indonesia yang Justru Belum Diketahui Banyak Orang

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Sebentar lagi, kita akan menyambut HUT ke-76 RI pada 17 Agustus 2021 nanti.

Meski masih dalam situasi pandemi, perayaan HUT ke-76 RI ini agaknya tidak akan melunturkan nilai syukur dan semangat masyarakat Indonesia.

Kendati demikian, pada HUT ke-76 RI ini mungkin tidak akan di adakan perayaan secara meriah dan besar-besaran.

Mengingat situasi Tanah Air yang masih menggeluti Covid-19 hari demi hari.

Saat menyambut perayaan kemerdekaan, agaknya kurang lengkap jika tak ada nasi tumpeng.

Ya, hampir seantero negeri pasti menyajikan tumpeng dalam perayaan kemerdekaan Indonesia.

Lalu, apa makna dari tumpeng itu sendiri?

Baca Juga: Presiden Jokowi Telah Mengukuhkan 68 Paskibraka yang Akan Bertugas Pada Upacara HUT ke-76 RI, Menpora Beberkan Makna Pelantikan Sang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka

Mengutip Tribunnewswiki.com pada Jumat (13/8/2021), tumpeng memiliki asal-usul yang cukup berkaitan erat dengan nilai religius.

Dulu, tumpeng digunakan untuk memuliakan gunung yang menjadi tempat bersemayamnya arwah para leluhur.

Tumpeng ini digunakan masyarakat Indonesia sebagai wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa.

Bentuknya yang berkerucut melambangkan Ketuhanan yang berada di tempat tinggi atau puncak.

Kemudian, mengutip KOMPAS.com pada Jumat (13/8/2021), nama 'tumpeng' sendiri memiliki makna yang begitu dalam.

Menurut dosen Sastra Jawa Universitas Indonesia, Dr. Ari Prasetiyo, S.S., M.Si., nama 'tumpeng' ini merupakan sebuah akronim dalam bahasa Jawa.

"Secara etimologi (cabang ilmu linguistik yang mempelajari asal-usul suatu kata), saya belum menemukan tentang kata ‘tumpeng’," ujarnya.

Baca Juga: Tinggal Menghitung Hari, Presiden Joko Widodo Kukuhkan Pasukan Paskibraka HUT ke-76 RI yang Terdiri dari 68 Pelajar SMA di 34 Provinsi, Berikut Daftar Nama Anggotanya

"Hanya saja, dalam masyarakat Jawa, ditemukan bahwa kata ‘tumpeng’ merupakan akronim dari kalimat ‘yen meTu kudu meMPENG," lanjutnya.

Kalimat 'yen meTu kudu meMPENG' ini memiliki arti ketika keluar haruslah bersungguh-sungguh' dalam bahasa Indonesia.

Maka, kalimat tersebut memiliki makna bahwa ketika manusia dilahirkan, harus bersungguh-sungguh dalam menjalani kehidupan.

Termasuk bersungguh-sungguh dalam menjaga hubungan spiritual kepada Tuhan.

Tak hanya itu, manusia harus selalu percaya bahwa Tuhan akan selalu menjaganya.

(*)

Baca Juga: Pemotongan Tumpeng dalam Peresmian Kampus UMKM Shopee Ekspor yang Pertama, Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja: Target Kita 10 Ribu Eksportir Baru di Tahun Ini!

 

PROMOTED CONTENT