Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Kabar membanggakan datang dari dunia perfilman Indonesia.
Film karya Indonesia, ‘Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas’ berhasil memenangkan Golden Leopard.
Penghargaan tersebut diraih di Locarno International Film Festival 2021 yang diadakan di Swiss.
Kabar membanggakan ini dibagikan lewat akun Instagram Palari Films selaku rumah produksi ‘Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas’.
"Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas Pemenang Piala Golden Leopard Locarno Film Festival 2021," tulis akun @palarifilms.
Menurut Eliza Hittman, Presiden Juri Locarno International Film Festival 2021, film ini layak diganjar penghargaan karena berseni dan menyentuh.
"Sebagai juri, kami tersentuh oleh sensitivitas dan eksplorasi subversif dari maskulinitas dan feminitas dalam sebuah dunia yang penuh kekerasan," kata Eliza.
Baca Juga: Reza Rahadian Bicara Soal Tantangan Bermain di Film 'Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas'
Kemenangan ini menjadikan sang sutradara, Edwin sebagai orang Indonesia pertama yang memenangkan Golden Leopard.
Ini juga menjadi film panjang Indonesia pertama yang berhasil membawa penghargaan tertinggi di festival bergengsi di Eropa.
Film ‘Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas’ berkisah tentang Ajo Kawir, seorang jagoan tak takut mati dengan rahasia besar.
Rahasia itu mengantarkannya ke hasrat bertarung yang tinggi. Ketika berhadapan dengan Iteung, Ajo Kawir dibabat habis-habisan dan membuatnya jatuh cinta.
Film ini dibintangi oleh Marthino Lio (Ajo Kawir), Ladya Cheryl (Iteung), Reza Rahadian (Budi Baik), Ratu Felisha (Jelita), dan Sal Priadi (Si Tokek).
Prestasi ini pun langsung mengundang decak kagum dari sejumlah selebritis dan sineas.
Satu di antaranya datang dari Joko Anwar. Ia memberikan ucapan selamat kepada tim produksi film dalam postingannya.
"Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (Vengeance is Mine All Others Pay Cash) adalah film Indonesia pertama yang memenangkan top prize dari salah satu festival film internasional terbesar."
"Pencapaian historis, justru di masa sulit industri film Indonesia karena pandemi. Sebuah kerja dedikasi untuk sinema."
"Dengan effort yang besar, tanpa kompromi. Terimakasih dan selamat tim Dendam! Ini harus jadi pemicu semua filmmaker Indonesia untuk selalu menaikkan benchmark dan penyemangat industri yang harus tetap hidup. Salut!" tulisnya.
(*)
Dulu Tinggal di Pelosok Nusantara, Betrand Peto Ngaku Tak Pernah Makan Apel, Kini Bisa Makan Sekali Langsung 4 Kilo
Source | : | |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Mia Della Vita |