Grid.ID - Orang dewasa setuju jika melakukan hubungan intim secara teratur dapat memberikan banyak manfaat kesehatan.
Tak hanya untuk kesehatan mental, melakukan hubungan intim secara teratur juga baik bagi kesehatan tubuh.
Lantas, apa yang kan terjadi pada tubuh saat lama tidak berhubungan intim dengan pasangan?
Biasanya, tidak adanya hubungan seks atau sentuhan yang intim bisa lebih buruk daripada frustrasi.
Tiga terapis seks dan psikolog menjelaskan konsekuensi yang mereka lihat pada orang yang tidak melakukan aktivitas seksual untuk jangka waktu lama, seperti dilansir Insider.
1. Menjadi kurang sehat
Menurut Dr Rachel Needle, psikolog dan co-director di Modern Sex Therapy Institutes, berhubungan seks dapat membawa manfaat positif bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.
Baca Juga: Amit-amit! Jangan Sampai Gebetan Minggat Gegara Kamu Lakukan 5 Kesalahan Fatal Ini Saat PDKT
Seks membantu kita tidur lebih baik, mengurangi rasa sakit, menurunkan stres, mengurangi kecemasan dan depresi, serta banyak lagi.
Needle mengatakan, manfaat ini sangat penting sehingga orang yang tidak bisa berhubungan seks bisa tetap melakukan masturbasi dan mengalami orgasme.
"Orgasme melepaskan endorfin yang membantu mengurangi stres, setidaknya untuk sementara, dan mengarah pada perasaan positif yang membuat kita lebih bahagia," kata Needle.
"Bahkan, jika kita tidak berhubungan seks dengan pasangan, temukan cara untuk tetap mengalami orgasme agar memperoleh manfaat kesehatan."
2. Puasa seks memicu perasaan haus akan sentuhan
Berhubungan seks memiliki banyak manfaat kesehatan.
Dengan demikian, jika kita tidak dapat melakukannya, ada konsekuensi yang akan kita hadapi.
Baca Juga: Kamu Berhak Bahagia! Berikut 5 Tips Ampuh untuk Melenyapkan Patah Hati Gegara Ulah Sang Mantan
Mereka yang berbulan-bulan tidak merasakan keintiman fisik akan mengalami haus sentuhan, yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan peningkatan tingkat depresi serta kecemasan.
"Ketika mereka yang ingin berhubungan seks mengalami kurangnya keintiman seksual, akan terjadi efek yang merusak kesehatan mental, emosional, dan fisik yang mengakibatkan berbagai gejala, perasaan terisolasi, rasa tidak aman, dan harga diri rendah."
Begitu kata Dr Dulcinea Pitagora, psikoterapis dan terapis seks di NYC, kepada Insider.
3. Sulit menemukan kembali kehidupan seks pasca-karantina
Menurut Pitagora, beberapa orang yang sulit berubah bisa kesulitan menemukan kembali seks setelah lama tidak berhubungan seks, entah itu disebabkan oleh karantina atau hal lain.
"Saya menggunakan kata 'menemukan kembali', bukan 'kembali menuju' karena bisa saja tidak ada kehidupan seks yang sama seperti masa sebelum karantina," kata Pitagora.
"Mereka dapat mengalami pertumbuhan dan pencarian jati diri, dan lewat introspeksi, mereka menemukan cara berpikir baru tentang seksualitas mereka, dengan siapa mereka ingin berhubungan seks dan bagaimana caranya."
Baca Juga: Hey Ladies, Ini 4 Tanda Si Cowok Makin Nyaman Sama Kita, Cari Tahu Yuk!
Membayangkan bagaimana kehidupan seks setelah karantina terasa mengerikan.
Namun, Pitagora menyebut hal itu bisa menjadi kesempatan bagi seseorang untuk berpikir kritis tentang keinginan dan hasrat seksual mereka.
"Saya katakan, orang bisa mengalami semacam euforia ketika masalah diatasi, dan mereka punya kesempatan untuk mengeksplorasi seksualitas dengan cara yang mungkin telah mereka lakukan sebelumnya," katanya.
(*)
Artikel ini telah tayang di NOVA.id dengan judul, "Lama Tak Berhubungan Intim Ternyata Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan, Apa Saja?"
Innalillahi, Raffi Ahmad Bawa Kabar Duka, Suami Nagita Slavina Nyesek Kehilangan Sosok Wanita Kesayangannya Ini: Insyaallah Tenang
Source | : | Nova.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Hananda Praditasari |