Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ayam adalah sumber protein yang merupakan bahan pembangun utama dalam tubuh.
Kandungan daging ayam yang rendah lemak juga menjadikannya pilihan sehat untuk ditambahkan ke dalam menu harian.
Tetapi jika berencana untuk menambahkan ayam di makanan bayi, orangtua harus terlebih dahulu mencari tahu apakah tubuhnya sudah siap untuk itu atau belum.
Dilansir Grid.ID dari Parenting Firstcry, daging ayam harus ditambahkan ke makanan bayi secara bertahap, yaitu setelah ia mulai makan makanan padat atau makan nasi.
Begitu bayi berusia enam bulan, kita bisa memberinya kentang rebus, telur, dan sebagainya.
Begitu si kecil usia delapan bulan, kita bisa mulai memberinya ayam rebus dalam bentuk bubur.
Sebaiknya haluskan ayam dan sajikan tidak lebih dari dua sendok makan setiap hari, ya.
Daging ayam dikemas dengan nutrisi yang sangat bermanfaat.
Dalam 100 gram ayam mentah mengandung protein 31 gram, lemak 3,6 gram, energi 165 kkal, vitamin A 21 IU, vitamin B1 0,1 mg, vitamin B2 0,1 mg, vitamin B3 13,7 mg, vitamin B6 0,6 mg, vitamin B12 0,3 mcg, asam folat 4 mcg, dan masih banyak lagi.
Dengan beragam kandungan tersebut, maka asupan ini bisa membantu pertumbuhan otot, meningkatkan sistem peredaran darah, hingga meningkatkan imunitas.
Akan tetapi, ada catatan tersendiri saat hendak menyajikan ayam kepada bayi.
Hal ini berkaitan dengan kualitas dan kebersihan daging ayam itu sendiri.
Berikut tips aman menyajikan ayam untuk bayi:
1. Usahakan beli ayam organik, ya.
Apabila membeli ayam non-organik, maka waspadalah terhadap ayam yang telah disuntik hormon agar montok secara tidak wajar.
2. Belilah ayam yang kulitnya buram, bukan yang berbintik-bintik.
Saat membeli ayam beku, perhatikan cairan di dalam kemasan.
Hindari membeli ayam beku dengan cairan yang beku di dalamnya.
Hal ini karena bisa berarti ayam dicairkan dan dibekukan lagi, jadi tidak aman dikonsumsi.
3. Jangan menyimpan ayam segar di lemari es lebih dari dua hari.
4. Lelehkan ayam beku di lemari es, kecuali jika ingin memasaknya segera.
Jangan mencairkannya dalam microwave!
Ini karena ayam mungkin mulai matang di bagian dalam, jika dibiarkan dapat menumbuhkan bakteri.
5. Jauhkan ayam dari bahan makanan lain saat menyiapkannya untuk menghindari kontaminasi silang.
Pastikan mencuci tangan, talenan, dan peralatan dapur setelah memotong ayam.
6. Orangtua harus memeriksa apakah ayam sudah matang dengan menusukkan tusuk sate ke bagian yang paling tebal.
Jika melihat air bening mengalir (bukan cairan merah muda), ayam sudah matang.
Kita juga bisa mengambil tindakan pencegahan ekstra dengan menggunakan termometer daging.
Baca Juga: Yuk Cobain Resep Sup Ayam Jahe Ini! Dijamin Si Kecil Pasti Suka deh
Suhu internal ayam utuh harus 82,2 derajat Celcius.
Ayam dengan tulang harus memiliki suhu internal 76,6 derajat Celcius.
Ayam tanpa tulang harus memiliki suhu internal 71,1 derajat Celcius.
(*)
Source | : | Parenting Firstcry |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |