Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur Aziza
Grid.ID - Olahraga menjadi salah satu langkah untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar.
Maka dari itu, tak sedikit orang mlakukan aktivitas ini demi menjaga kesehatan mereka.
Olahraga didefinisikan sebagai gerakan yang membuat ototmu bekerja dan memaksa tubuh untuk membakar kalori.
Ada banyak jenis aktivitas fisik dalam olahraga, termasuk berenang, berlari, berjalan, menari, dan lainnya. Menjadi aktif telah terbukti memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, baik secara fisik maupun mental
Namun, ada baiknya jika kamu memperhatikan terlebih dahulu kondisimu sebelum memutuskan untuk berolahraga.
Pasalnya, berolahraga di kondisi badan yang tak baik tidak akan membawa kebaikan bagimu.
Salah satu waktu yang tidak baik untuk berolahraga yakni saat kita mengalami keguguran.
Melansir Nova.ID, saat perempuan mengalami keguguran, ada baiknya untuk tidak melangsungkan olahraga yang berat.
“Jadi pada prinsipnya olahraga fisik bisa kita lakukan setelah kurang lebih 6 minggu,” ujar dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari SpOG, Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan Rumah Sakit Pondok Indah, Puri Indah, Jakarta Barat saat dihubungi PARAPUAN pada Selasa (6/7/2021) dan dikutip oleh NOVA.id.
Hal ini dilakukan guna memulihkan kondisi fisik yang berubah saat mengalami kehamilan.
Seorang wanita yang pernah mengalami kehamilan akan mengalami berbagai perubahan fisik.
Melansir Healthline, ketika hamil, perempuan akan mengalami peningkatan hormon esterogen dan progresteron.
Hormon esterogen dan progresteron inilah yang akan mengakibatkan perubahan fisik pada perempuan, yakni adanya pembengkakan pada beberapa bagian tubuh.
Saat keguguran, dr. Yeni mengungkap bahwa perempuan bisa saja masih mengalami pembengkakan ini.
“Kemungkinan masih ada proses pendarahan. Mungkin seluruh badannya karena hormon kan bengkak, karena mungkin pengaruh (ke) rahim, bagian dasar panggul. Nah, itu semua karena hormonal,” jelasnya.
Selain itu, perempuan yang mengalami kehamilan sebelumnya juga akan mengalami relaksasi otot pada otot perut, punggung, dan dasar panggulnya karena tidak melakukan aktivitas berat untuk menjaga kandungan.
“Apalagi hamil muda. Baru pertama kali pasti takut olahraga. Berbeda kalau dia sudah terbiasa olahraga sebelum hamil,” papar dr. Yeni.
Apabila tidak diperbaiki, tubuh akan rentan mengalami cedera di beberapa bagian, seperti perut bagian bawah atau punggung karena otot-otot yang belum siap untuk melakukan aktivitas fisik yang begitu berat.
Maka dari itu, harus dilakukan pemulihan terhadap otot terlebih dahulu.
“Tapi memang harus dipenuhi dulu tahap-tahapnya seperti penguatan otot perut dan punggung dulu, serta otot panggul yang dikuatkan. Baru kita lanjut ke olahraga seperti high impact running, weight training, atau mungkin lebih berat lagi,” kata Yeni.
“Tapi kalau sekadar exercise ringan yang kemungkinan bisa dilakukan, boleh saja. Tidak ada masalah,” lanjutnya.
Well, ada baiknya menunggu selama 6 minggu sebelum melakukan olahrga.
Baca Juga: Mudah Dilakukan di Rumah, Pevita Pearce Bagikan 4 Gerakan Olahraga untuk Mengencangkan Otot Perut
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Nova.ID |
Penulis | : | Silmi |
Editor | : | Silmi |