Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kol atau kubis adalah sayuran dari keluarga silangan.
Kol banyak dikonsumsi di seluruh dunia dalam berbagai bentuk, misalnya untuk campuran sup, lalapan, dan sebagainya.
Akan tetapi, saat hendak memberikannya dalam makanan pendamping ASI (MPASI) bayi, kita perlu lebih hati-hati.
Kol memang sangat bergizi, tapi juga juga diketahui menyebabkan gas.
Mengenai nutrisinya, kol banyak mengandung kebaikan.
Seperti dilansir Grid.ID dari Parenting Fisrtcry, jenis kol yang paling umum adalah kol hijau, merah, putih.
Dalam (100 g) kol, biasanya mengandung energi 23 kkal, karbohidrat 4.13 g, serat 1.42 g, air 92.57 g, kalsium 48 mg, sodium 8 mg, dan sebagainya.
Kol dapat diperkenalkan kepada bayi setelah mereka berusia 8 bulan.
Sama seperti semua makanan padat yang diberikan kepada bayi pada usia ini, kol juga harus dimasak dengan baik dan diberikan dalam bentuk bubur.
Hal ini agar bayi dapat dengan mudah menelan dan mencernanya.
Kol tinggi serat dan semua nutrisi menjadikannya makanan super untuk berbagai kelompok umur.
Adapun manfaat kol untuk bayi seperti menyehatkan pencernaan, jantung, sampai kekebalan tubuh.
Nah, sebelum memberikan sayur kol untuk bayi, orangtua perlu tahu beberapa hal.
Berlebihan tidaklah baik, ini pula yang perlu ditekankan dalam sayur kol untuk si kecil.
Berikut beberapa efek samping yang mungkin dialami si kecil saat mengonsumsi kol berlebihan:
1. Perut kembung
Ini adalah salah satu efek samping paling umum dari makan kol pada orang dewasa dan anak-anak.
Gas pada bayi dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa sakit jauh lebih buruk jika si kecil mengalami kolik.
2. Alergi
Alergi makanan umum terjadi pada semua bayi.
Meskipun alergi kol jarang terjadi, jika memiliki riwayat genetik alergi terhadap sayuran dalam keluarga Brassica seperti kubis, kangkung, dan brokoli, ada kemungkinan bayi juga memilikinya.
Dalam kasus seperti itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak sebelum memberi makan kol kepada si kecil.
Baca Juga: Coba Tempelkan Daun Kubis Pada Kakimu Sebelum Tidur, dan Rasakan Manfaatnya Beriku ini
3. Menekan fungsi hormon tiroid
Kol mentah bersama dengan beberapa sayuran lain dapat mengganggu penyerapan yodium dan menekan fungsi kelenjar tiroid.
Hal ini sangat merugikan perkembangan mental dan pertumbuhan bayi.
Oleh karena itu, hindari memberi makan kol mentah kepada anak.
4. Mempengaruhi perkembangan bayi
Kubis bersama dengan beberapa sayuran lainnya memiliki enzim thiaminase yang dapat memecah thiamin (vitamin B1) sehingga tidak aktif.
Vitamin B1 merupakan nutrisi penting untuk perkembangan fisik dan mental bayi yang tepat.
Maka jangan memberi makan kubis kepada bayi dalam bentuk mentah.
5. Sifat anti mineral
Kubis merupakan sumber asam oksalat yang merupakan garam anorganik dan dapat mengikat mineral, seperti kalsium sehingga tidak larut.
Ketika menjadi tidak larut, maka tidak lagi tersedia untuk penyerapan bagi tubuh.
Oleh karena itu, hindari memberikan terlalu banyak kubis kepada bayi.
6. Sindrom bayi biru
Sindrom bayi biru ditandai dengan kulit pucat dan bibir yang membiru.
Ini terjadi ketika hemoglobin dalam darah tidak mampu memasok oksigen yang cukup ke jaringan dalam tubuh sehingga membuatnya menjadi biru.
Konsumsi sayuran yang tinggi nitrat dapat menyebabkan kondisi ini pada bayi.
Meskipun semua kubis mengandung nitrat, kubis Cina sangat terkait dengan kondisi ini.
Oleh karena itu, hindari varietas tersebut saat menyusui bayi.
(*)
Source | : | Parenting Firstcry |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |