Grid.ID - Serial film Sianida karya Raam Punjabi kini tengah menjadi sorotan publik.
Pasalnya, saat mengetahui serial film tersebut masyarakat langsung teringat dengan kasus kopi Sianida Mirna Salihin.
Meski merupakan sebuah fiksi, serial film Sianida dianggap merepresentasikan kasus pembunuhan Wayan Mirna yang dulu sempat menggemparkan publik.
Sebagaimana diketahui, lima tahun lalu, tepatnya 6 Januari 2016, Wayan Mirna Salihin meninggal dunia usai menyeruput kopi yang berisi racun sianida.
Sebelum wafat, Mirna bertemu dengan dua teman kuliahnya, Jessica Kumala Wongso dan Hani di Kafe Olivier, Grand Indonesia.
Usai meminum es kopi vietnam, Mirna langsung mengalami kejang-kejang dan tak sadarkan diri sebelum buih keluar dari mulutnya.
Sempat dilarikan ke ksebuah klinik, nyawa Mirna tak tertolong saat dalam perjalanan menuju ke RS Abdi Waluyo.
Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan zat sianida di dalam kopi yang diminum Mirna.
Selain itu, terdapat racun sianida sekitar 3,76 miligram di lambung dan tubuhnya.
Jessica Kumala Wongos resmi divonis bersalah oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 27 Oktober 2016.
Kasus pembunuhan Wayan Mirna oleh Jessica Kumala Wongso menyita perhatian publik lima tahun lalu karena sarat akan misteri.
Tak ayal saat ini serial film Sianida turut menyita perhatian publik dan langsung mengingatkan pada kasus tersebut.
Namun siapa sangka, serial film tersebut rupanya belum mendapat izin dari keluarga.
Hal itu pun terungkap saat kembaran Wayan Mirna Salihin, Made Sandy Salihin menuliskan unek-uneknya di story Instagram pribadinya.
“Biarkan saja orang-orang yang tidak sopan, yang tidak memiliki kesopanan untuk bertanya kepada keluarga kami dan membuat film bodoh tentang keluarga kami, dan mereka mengatakan bahwa mereka terinspirasi olehnya,” tulis Sandy, dikutip Rabu (1/9/2021).
Selain itu, Sandy juga menyindir pembuat serial Sianida itu karena mendapatkan uang dari kesedihan orang lain tanpa memikirkan perasaan keluarga.
“Membuat itu viral sehingga mereka bisa mendapatkan uang darinya, saya kagum bagaimana beberapa orang menghasilkan uang dari kesedihan hidup orang lain. Tolong pikirkan perasaan orang lain sebelum Anda melakukannya,” sambungnya.
Pasalnya, dengan dibuatnya serial film Sianida membuat keluarga kembali mengorek luka lama atas kematian Mirna Salihin.
“Juga koreksi itu seri yang aneh? Berapa episode yang akan kamu buat? Kami menutup luka lama, namun orang-orang ini membukanya lagi untuk keluarga kami,” tambah Sandy.
Sandy juga mengatakan, meski mengaku film tersebut bukan terinspirasi dari kasus Kopi Sianida Mirna Salihin, ia bersikukuh serial itu tentang keluarganya.
“Mau terinspirasi kek mau bilang fiksi semua Indonesia juga tahu ini fim tentang keluarga siapa. Dan ya saya hanya ingin mengatakannya dengan lantang, mohon memiliki kesopanan dan rasa hormat untuk keluarga kami,” pungkasnya.
Sebagaimana dilansir Grid.ID dari laman Kompas.com, Presiden Direktur MVP Entertainment, Raam Punjabi mengatakan serial filmnya tidak terinspirasi dari kasus yang viral di Indonesia 5 tahun lalu.
"Kasus-kasus sianida itu sangat banyak di negeri kita, bahkan di seluruh dunia. Namun karena kasus yang terjadi di saat itu merupakan kasus yang high profile, jadi ini film kita juga diasosiasikan ke sana sebelum menonton kontennya," kata Raam Punjabi dalam konferensi pers belum lama ini.
Ia menegaskan, serial film Sianida hanyalah cerita fiktif atas banyak kasus tentang racun mematikan itu.
"Saya tegaskan semua ini adalah cerita fiktif, banyak kasus-kasus sianida terjadi seperti saya katakan, ini di-relate ke kejadian yang menjadi high profile tapi karakter, kejadian, dan lain-lain itu fiktif semua dan ciptaan dari penulis," pungkasnya.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya