Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Seorang guru mendapati fakta mengerikan saat mendatangi rumah siswanya yang diketahui membolos selama 4 tahun.
Seorang bocah yang tidak datang ke sekolah selama 4 tahun lamanya itu ditemukan sang guru dan pihak polisi dalam kondisi mengenaskan di rumahnya.
Melansir Intisari.ID, peristiwa mengerikan itu terjadi di Bucheon, provinsi Gyeonggi, Korea Selatan.
Semua berawal dari guru bocah 7 tahun itu yang penasaran mengapa muridnya sangat lama tidak ada kabarnya.
Dilansir dari Eva.vn (13/8/2020), bocah malang itu terakhir kali terlihat saat pulang sekolah.
Tak ada kabar dari siswanya, sang guru mencoba menelpon ke orang tuanya.
Sayangnya tak ada yang menjawab.
Sang guru bahkan sempat mendatangi rumah siswa tersebut, dan membunyikan bel, tapi tak juga ada tanggapan.
Pencarian sang guru saat itu berhenti karena tak lama ibu dari bocah laki-laki tersebut menelepon ke sekolah.
Sang ibu memberitahukan bahwa dia telah memutuskan untuk membiarkan anaknya belajar sendiri di rumah.
Pihak sekolah mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan informasi tersebut ke pusat kendali masyarakat setempat untuk memastikan apakah benar anak tersebut ada di rumah.
Sayangnya lagi-lagi tidak ada balasan apa pun.
Sebenarnya peraturan negara tersebut mengharuskan semua sekolah dasar, menengah, dan atas untuk memberitahukan orang tua jika siswa tidak masuk setidaknya 7 hari.
Sayangnya, penegakan aturan terlalu longgar, bahkan sering terjadi putus sekolah, sehingga pihak sekolah tidak memperhatikan lagi kasus ini.
Setelah peristiwa yang mungkin dianggap biasa itu terjadi, 4 tahun berikutnya baru kembali muncul kecurigaan.
Pasalnya, meski orang tuanya mengaku bahwa sang anak belajar di rumah, tapi tidak ada yang pernah melihat bocah 7 tahun itu lagi.
Yakin ada sesuatu yang disembunyikan, pada Januari 2016, sang guru memutuskan untuk pergi ke rumah bocah itu bersama polisi untuk memeriksanya.
Tanpa disangka, sang guru pun menemukan kebenaran yang mengerikan.
Ketika memasuki rumah dan melakukan penggeledahan, tercium bau busuk yang berasal dari freezer lemari es.
Saat freezer itu dibuka, semua yang menyaksikannya kaget mengetahui bahwa ada bagian tubuh dari bocah yang telah hilang selama empat tahun terakhir itu.
Bocah itu dibunuh secara brutal dan diekskresikan, lalu tubuhnya disembunyikan di lemari es.
Segera setelah itu, orang tua bocah itu, Choi dan Han, ditangkap dengan tuduhan pembunuhan.
Jasad bocah yang bernasib malang itu dikirim untuk pemeriksaan forensik.
Sempat menyangkal, kebenaran terungkap melalui kesaksian sang ibu.
Rupanya kemalangan yang menimpa bocah itu disebabkan hal sepele.
Pasangan Choi dan Han ditangkap pada 15 Januari 2016 dan menghadapi tuduhan pembunuhan dengan sengaja menyembunyikan mayat.
Karenanya, keduanya pun tak terhindar dari hukuman penjara.
Mengutip Wikipedia, pembunuhan tak jarang dilatarbelakangi oleh bermacam-macam motif, misalnya politik, kecemburuan, dendam, membela diri, dan sebagainya.
Pembunuhan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Cara yang paling umum adalah dengan menggunakan senjata api atau senjata tajam.
Pembunuhan pun terbagi ke dalam tiga ketegori yaitu membunuh dengan sengaja, membunuh seperti disengaja, dan membunuh tidak disengaja.
(*)
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model
Source | : | intisari |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nurul Nareswari |