Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kita memiliki cara masing-masing dalam mengatur keuangan.
Apalagi ketika sedang berhemat, kita tentu melakukan berbagai upaya yang disesuaikan agar keuangan stabil.
Tapi pernahkan terpikirkan, apakah cara yang kita lakukan sudah benar dan aman?
Bukannya hemat, tak jarang kebiasaan tersebut justru menyebabkan sebaliknya alias lebih boros.
Apalagi dengan berbagai godaan iklan di berbagai platform.
"Pemasar, pengiklan, dan pengecer semuanya menggunakan psikologi untuk membuat Anda membelanjakan uang Anda," kata Joyce Marter, psikoterapis dan penulis The Financial Mindset Fix.
Marter mengatakan, berhenti sejenak dan merenungkan apa yang mendorong kita untuk melakukan pembelian, adalah salah satu cara untuk menemukan kesepakatan tentang menghemat uang dan mencegah pembelian impulsif.
Dilansir Grid.ID dari Real Simple, coba simak cara untuk mengetahui apakah kebiasaan menghemat uang sudah benar atau justru menyebabkan lebih boros.
1. Apakah bisa membeli barang tersebut secara tunai
Bisakah membayar barang tersebut secara penuh dan tidak berhutang?
Jika rencana menggunakan kartu kredit karena tidak bisa bayar lunas, mungkin sebaiknya ditunda.
"Jika Anda membeli sesuatu yang merupakan keinginan, bukan kebutuhan, dan Anda perlu menggunakan program 'beli sekarang, bayar nanti' untuk membelinya. Anda pada dasarnya mengambil pinjaman untuk membeli sesuatu," kata Lauren Bringle, konselor keuangan terakreditasi di Self Financial.
2. Apakah ini barang yang dibutuhkan?
Jika berencana membeli sesuatu yang sering digunakan, kemungkinan itu akan menghemat uang.
Misalnya, membeli produk perawatan rutin saat sedang diskon, maka akan menghemat keuangan.
Tetapi jika itu adalah produk atau barang yang belum pernah digunakan atau tidak berencana untuk sering digunakan, jangan memaksa.
Baca Juga: Ngaku Jadi Orang Boros Sekaligus Hemat Soal Uang, Ini Rahasia Rachel Vennya dalam Kelola Anggaran!
3. Apakah memang berencana untuk membelinya?
"Anda harus ingat bahwa Anda hanya menghemat uang jika Anda berencana untuk membeli barang tersebut," kata Anna Barker, pendiri situs keuangan pribadi LogicalDollar.
Jika membeli sesuatu hanya karena sedang obral, kita sebenarnya menghabiskan lebih banyak uang, karena tidak pernah berniat membeli barang tersebut sejak awal.
4. Apakah ini harga terendah?
Untuk benar-benar mengetahui apakah mendapatkan kesepakatan yang bagus untuk sesuatu, pastikan melakukan riset dan melihat berapa biayanya di tempat lain.
Perbandingan dapat membantu menemukan penawaran lebih baik.
5. Apakah itu menghalangi tujuan keuangan?
Cari tahu apakah barang yang dijual sesuai dengan prioritas dan tujuan keuangan.
Jika itu sesuai anggaran untuk bulan tersebut, terlepas dari apakah itu kebutuhan atau keinginan, maka kita sudah mendapatkan kesepakatan.
(*)
Source | : | Real Simple |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Devi Agustiana |