Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah memakan banyak korban jiwa.
Berdasarkan data Worldometers, hingga 5 September 2021, terdapat total 221.112.031 kasus Covid-19 di dunia.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.575.360 orang meninggal dunia dan 197.598.728 orang yang sembuh.
Angka kematian karena Covid-19 memang sangat tinggi dan diperkirakan masih akan terus bertambah.
Apalagi mengingat adanya varian baru Covid-19 yang lebih menular dan berbahaya seperti varian Delta.
Meski begitu, Covid-19 ternyata masih belum menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia.
Berikut adalah 5 penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia menurut data WHO pada tahun 2019 yang dilansir dari Kompas.com.
Penyakit jantung iskemik
Total angka kematian di dunia akibat penyakit jantung iskemik adalah 18,6 juta pada tahun 2019.
Proporsi pria yang meninggal dunia karena penyakit ini adalah 9,6 juta orang dan wanita sebanyak 8,9 juta orang.
Tercatat lebih dari 6 juta kematian karena penyakit jantung iskemik terjadi pada orang yang berusia 30-70 tahun.
Stroke dan penyakit paru obstruktif kronik
Stroke adalah serangan otak yang membuat pasokan darah ke bagian organ vital terganggu atau berkurang.
Sedangkan penyakit paru obstruktif kronik adalah peradangan paru-paru dalam jangka waktu lama yang membuat penderitanya sulit bernapas.
Infeksi saluran pernapasan bawah
Peringkat ke empat penyakit paling mematikan di dunia adalah infeksi saluran pernapasan bawah yang merenggut 2,6 juta lebih jiwa pada tahun tahun 2019.
Contoh infeksi saluran pernapasan bawah di antaranya adalah bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia.
Penyakit alzheimer dan dimensia
Penyakit alzheimer adalah gangguan saraf yang membuat otak menyusut dan sel otak mati secara bertahap.
Ini merupakan penyebab utama dimensia yang ditandai dengan penurunan daya ingat, perilaku, dan keterampilan sosial.
Walau biasanya terjadi pada orang lanjut usia, namun penyakit ini juga bisa terjadi pada orang yang masih berusia 30 tahun. (*)
Source | : | Kompas.com,Worldometers |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ragillita Desyaningrum |