Grid.ID - Bagi wanita yang belum mau memiliki momongan biasanya mengandalkan alat kontrasepsi atau KB.
Tapi sebelum memutuskan untuk KB, coba pertimbangkan mana program KB yang cocok untukmu.
Jangan sampai kisah pilu wanita yang mengalami hal mengerikan akibat KB ini terulang padamu.
Tidak bisa dipungkiri, program Keluarga Berencana (KB) juga memiliki efek samping bagi penggunanya.
Dalam beberapa kasus, efek samping yang muncul bisa sampai mengancam nyawa.
Masih ingat dengan kisah seorang wanita berusia 25 tahun yang mengalami hal yang sungguh mengerikan setelah dirinya memasang alat kontrasepsi IUD?
Wanita asal Baltimore, Amerika Serikat, bernama Tanai Smith harus kehilangan jari, indung telur, bahkan rahim setelah menjalani prosedur KB tersebut.
Nah, kasus wanita yang mengalami efek buruk setelah menjalani prosedur KB, ternyata juga terjadi di Indonesia.
Kisah ini sempat viral pada penghujung Desember 2017 lalu, dikisahkan sendiri oleh seorang ibu muda bernama Mey Erlyn.
Tentu saja kisah ini sendiri bukan bertujuan untuk menakut-nakuti, namun agar kita semakin waspada ketika akan menjalani prosedur KB.
Berikut ini kisah lengkapnya.
Mey mengawali kisahnya dengan memberi peringatan kepada para wanita yang hendak memilih alat KB terutama setelah melahirkan.
Ia mengungkapkan dirinya memutuskan untuk suntuk KB 1 bulan setelah masa nifas pasca melahirkan anak pertamanya.
"Saya seorang ibu mempunyai anak 1, saya melahirkan secara ceasar pada bulan MEI 2014.
Lalu setelah saya masa nifas habis pada bulan JUNI 2014 saya memutuskan untuk kb suntik 1 bulan," ujar Mey.
Ia mengaku bila setelah KB, siklus menstruasi masih normal.
Saat kembali ke bidan ia disarankan untuk KB suntuk 3 bulan yang disebut bagus untuk ibu menyusui.
Ibu satu anak itu baru merasakan kejanggalan usai lepas KB karena berniat menambah momongan.
"Waktu demi waktu berlalu setiap 3 bulan sekali saya kb suntik tidak haid sama sekali hingga anak saya umur 3 tahun.
Lalu saya berencana ingin menambah momongan.
Dan pada awal bulan FEBRUARI 2017 saya lepas kb suntik.
Hingga sebulan berlalu saya belum haid juga, mungkin dampak dari kb suntik jadi hormon belum stabil .
sy masih cuek karna banyak yg bilang kalau kb suntik 3 bulan yg gk haid lama mengembalikan masa suburnya," sambung Mey.
Menstruasi tak kunjung datang meski sudah 8 bulan lepas KB, Mey merasa sakit di bagian bawah perut dan mengalami keputihan parah.
"Lalu sore tadi saya memeriksakan ke dokter spesialis
Saat saya masuk ke ruangan dokter, dokter menanyakan beberapa pertanyaan.
Berikut bercakapan saya dan dokter:
Dokter: Selamat sore? Apa yg d keluhkan bu?
Saya: Sore dok . ini dok perut saya bagian bawah sakit bget kenapa y dok .
Dokter: Menanyakan beberapa pertanyaan.
Saya: Menjawab beberapa pertanyaan dr dokter
Dokter: Menyuruh saya untuk berbaring d tempat tidur untuk d periksa d usg
Saya: Saya berbaring kandungan untuk konsultasi penyebab sakit y bagian bawah perut.
Saat saya masuk ke ruangan dokter, dokter menanyakan beberapa pertanyaan.
Berikut bercakapan saya dan dokter:
Dokter: Selamat sore? Apa yg d keluhkan bu?
Saya: Sore dok. ini dok perut saya bagian bawah sakit bget kenapa y dok .
Dokter: Menanyakan beberapa pertanyaan.
Saya: Menjawab beberapa pertanyaan dr dokter
Baca Juga: Mengandung Risiko, Pil KB untuk Pria Tidak Dianjurkan oleh Dokter
Dokter: Menyuruh saya untuk berbaring d tempat tidur untuk d periksa d usg
Saya: Saya berbaring
Lalu perawat membuka sedikit baju saya bagian perut
Dokter: mulai memeriksa dengan alat usg. Lalu dokter menunjukan ada pembekakan d dalam rahim saya yg terinveksi.
Saya: kaget sedih campur aduk lah . . melihat gambar usg yg d tunjukan dokter .
Kemudian saya kembali duduk di kursi depan dokter.
Dokter berkata " harus d bersihan dulu baru diobatin"
Pada tanggal 4 Sempember 2017, Mey akhirnya melakukan tindakan medis pembersihan rahim.
"Saya bertanya ke dokter:
Kenapa bisa infeksi pembekakan rahim y dok??
Dokter menjawab:
Karena darah kotor tidak keluar selama itu 3 tahun lebih . makanya membuat bengkak rahim y .
kalau kondisi ibu seperti ini enggak bakalan bisa hamil. Harus dibersihin dulu rahimnya ibu .
Dalam pikiran ya allah hanya karna KB SUNTIK saya harus melakukan operasi lagi ..
Ternyata bahayanya KB suntik jika tidak haid sama sekali.
Pembelajaran terutama buat saya, harus lebih hati-hati lagi memilih KB.
Untuk perempuan di luar sana yg belum pernah mengalami apa yang saya rasakan mohon untuk lebih hati2 dan selektif menggunakan kb suntik .
Mohon maaf jika ada kata-kata yang mungkin salah karna kesempurnaan hanya milik Allah."
Meskipun pengalaman ini tak bisa menjadi acuan pasti mengenai KB suntik.
Namun, KB suntik telah bekerja secara efektif hingga 90 persen lebih.
Sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter dan lakukan pemeriksaan rutin mengenai KB yang dilakukan.
(*)
Artikel ini telah dipublikasikan di nakita.grid.id dengan judul "Setelah Disuntik KB, Ibu Muda ini Berhenti Haid Selama 3 Bulan, Hasil Pemeriksaan Dokter Ternyata Cukup Mengejutkan”
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |