Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Buah pisang merupakan salah satu buah favorit masyarakat Indonesia.
Disamping itu, buah pisang juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Namun ternyata, kasiat batang pohon pisang ternyata tidak kalah dari buahnya.
Dikutip Grid.ID melalui Intisarionline, Selasa (7/9/2021), berikut manfaat batang pohon pisang:
1. Mencegah batu ginjal
Ginjal merupakan organ penting dalam tubuh yang berfungsi untuk menyaring darah setiap harinya.
Oleh karena itu, endapan kalsium dalam organ ini bisa menyebabkan munculnya batu ginjal.
Namun, hal itu bisa kita cegah dengan cara alami, salah satunya dengan memanfaatkan efek diuretik batang pohon pisang, yang dipercaya bisa melancarkan buang air kecil dan membersihkan saluran ginjal.
2. Mengontrol keasaman
Orang dengan keasaam harus sering minum jus batang pisang, karena mampu memberikan bantuan dari tingkat keasaam lambung.
Bahkan cara ini diyakini efektif untuk mencegah terjadinya kerusakan pada dinding lambung.
3. Mengobati diabetes
Karena jus batang pohon pisan bisa mengatur tingkat insulin dalam tubuh, hal ini sangat bermanfaat dalam mengobati diabetes.
Minum jus batang pisang dengan tetap mempertahankan kandungan seratnya, mampu mencegah kadar gula dan dan menatralisir tensi darah.
4. Membantu menyehatkan sistem pencernaan
Manfaat batang pisang adalah menyehatkan sistem pencernaan dalam tubuh.
Karena dengan mengonsumsi batang buah pisang, sistem pencernaan kita bisa selalu sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit yang terhubung dengan sistem pencernaan.
5. Menyembuhkan Anemia
Batang pohon pisang bisa meningkatkan hemoglobin dalam darah, karena kandungan vitamin B6.
Oleh karena itu, bagi penderita Anemia, mengonsumsi batang pohon pisang ini dipercaya bisa menjadi ramuan herbal untuk mengobati penyakit ini.
Kendati demikian, batang pohon pisang justru tak dikonsumsi dan biasanya dibuang oleh masyarakat di Indonesia.
Bahkan, adapula masyarakat yang menganggap batang pohon pisang beracun.
Hal tersebut diketahui melalui pengalaman pedagang UMKM yang menjual keripik batanh pohon pisang asal Indonesia ini.
Pasangan suami istri, Robi Priya (23) dan Niswatul Khoiroh, sukses menjual keripik berbahan batang pisang atau gedebok. Omzet bisnis mereka mencapai Rp 30 juta per bulan.
Dikutip Grid.ID melalui Kompas.com, Selasa (7/9/2021), Robi mengaku menekuni bisnis itu setelah mengikuti pelatihan wirausaha yang diselenggarakan Dinas Pertanian Bojonegoro pada September 2020.
Informasi mengenai pelatihan itu didapat dari ibunya yang tinggal di Bojonegoro.
Ia dan istrinya mengikuti pelatihan itu untuk menceari pengalaman dan peluang usaha karena tak memiliki pekerjaan.
Di sana, Robi diajarkan cara membuat keripik dari bahan dasar batang pisang atau gedebok. Ia pun langsung mencoba membuat keripik itu saat kembali ke Madiun.
Awalnya, Robi memanfaatkan batang pisang yang tersedia di sekitar rumah. Percobaan pertamanya gagal, masih ada rasa pahit pada keripik itu.
Ia lalu merendam batang pisang yang telah dipotong dengan air garam. Hasilnya, rasa pahit itu hilang, tapi kerenyahan keripik itu berkurang.
Setelah menemukan tepung yang pas, Robi berhasil membuat keripik batang pisang yang renyah dengan aneka rasa.
Pada awal Oktober 2020, Robi membuat keripik itu dalam jumlah banyak.
Camilan itu dijual dengan aneka rasa, seperti keju, balado, dan barbeku, bawang, dan original. Keripik itu dibungkus dalam kemasan 50 gram hingga satu kilogram.
Robi menitipkan produk itu di beberapa warung di Kota Madiun. Tetapi, sebagian besar pemilik warung menolak.
Mereka takut keripik gedebok pisang itu beracun dan membuat warga sakit perut. Bahkan, ada penjual yang menyangka pasangan itu gila karena nekat menjual keripik dari batang pisang.
“Ada yang menyangka kami sudah gila karena nekat menjual keripik berbahan gedebok pisang,” kata Robi kepada Kompas.com pekan lalu.
Robi maklum dengan anggapan itu. Biasanya, batang pisang selalu dibuang petani atau diberi kepada ternak.
Meski dianggap gila, pasangan itu tak patang semangat. Mereka tetap mempromosikan produknya yang diyakini bisa menurunkan kolesterol.
Robi dan istrinya menjual keripik itu di media sosial Facebook dan Instagram. Mereka memakai merek Master Kethebog.
Teryata, warganet antusias menyambut produk yang dinilai baru itu. Mereka penasaran dan memesan produk tersebut.
Tak cuma warganet, toko oleh-oleh di Madiun, Caruban, Ponorogo, juga ikut memesan.
Bahkan, Robi telah dua kali menerima pesanan dari pekerja migran Indonesia di Hong Kong.
Pada pesanan pertama, mereka membeli 50 kilogram keripik. Pesanan berikutnya sebanyak 100 kilogram.
“Mereka tertarik membeli setelah melihat informasi dari Facebook,” ujar Robi.
Kini, Robi bisa menjual keripik batang pisang dengan merek Master Kethebog itu sebanyak 15-20 kilogram dalam sehari. Keripik itu dijual seharga Rp 70.000 per kilogram.
Dalam sebulan, keripik Master Kethebog bisa laku sebanyak setengah ton dalam sebulan. Setidaknya, Robi dan Niswatul memiliki omzet sekitar Rp 30 juta dalam sebulan.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Intisari.grid.id,Kompas.com |
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Nurul Nareswari |