Laporan Warawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Pada pada Rabu (8/9/2021) dini hari, kebakaran hebat menimpa penghuni Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang.
Seperti diketahui, sekitar pukul 1.50 WIB tadi, Lapas di Blok C2 mengalami korseleting listrik.
Dihuni 122 warga binaan, kebakaran lapas dini hari tadi telah menyisakan cerita pilu.
Diwartakan TribunJakarta.com, 8 narapidana dikabarkan mengalami luka bakar dan 31 lainnya mengalami luka ringan.
Para korban saat ini masih dirawat di klinik Lapas Kelas 1 Tangerang.
Sementara itu, 41 korban meninggal dunia sudah dipindahkan dari RSUD Kabupaten Tangerang ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sebagaimana diketahui, kebakaran yang meluluh lantakan Blok C2 disebutkan memiliki 9 kamar.
Kamar tersebut diketahui telah dihuni masyarakat binaan dengan kasus narkotika.
Merekam detik-detik kebakaran, beberapa narapidana yang ditahan di Blok C2 diketahui sempat lolos dan melarikan diri dari kobaran api.
Satu korban selamat yakni Ujang Supriatna.
Meski berhasil lolos, Ujang mengaku harus mengalami kejadian yang memilukan.
Selain harus berlarian menyelamatkan diri, Ujang juga harus merelakan kakinya diselimuti kobaran api yang mengganas.
Ibunda Ujang, Nuriati, membagikan detik-detik genting saat anaknya menyelamatkan diri.
"Anak saya di Blok C nomor 16 yang kebakaran. Anak saya selamat," ujar Nuriati.
"Sudah telepon, katanya aman," imbuhnya saat di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (8/9/2021).
Saat api berkobar hebat, Ujang yang melihat pintu sel terbuka langsung menyelamatkan diri.
Tanpa pikir panjang, Ujang mengaku saling berdesak dan menginjak-nginjak temannya yang berebut melarikan diri dari kobaran api.
"Sebenarnya kebetulan pintunya sedang kebuka dan dia loncat dan kena kakinya saja kebakaran," kata Nuriati.
"Lari-lari injak orang apa gitu, tapi selamat anak saya, sudah teleponan barusan," sambungnya.
Pusing bukan main mendengar lapas yang dihuni anaknya terbakar sampai menewaskan 41 narapidana, Nuriati mengaku syok.
"Rasanya pingsan saya, pengin mati, baru pulang kerja. Telepon semua jeritan. Perasaan saya hancur."
"Saya minta tolong keluarga dan tetangga makanya langsung ke sini," ungkapnya.
Kendari selamat, Ujang saat ini masih dirawat di Blok F bersama napi luka ringan lainnya.
Tak hanya saling injak, jerit pilu dan ketakutan penghuni lapas pun mewarnai suasana semakin horor dan mencekam.
Ditambahkan Iyan Sofyan, satu petugas yang sedang berjaga ini, menjadi saksi mata saat terjadi insiden terjadi.
Ditambahkan dari laman Kompas TV, Iyan Sofyan mendengar teriakan kebakaran dari napi penghuni lapas Blok C.
Tanpa pikir panjang, Iyan kemudian merespons teriakan itu dengan mendatangi sumber suara bersama anggota yang berjaga.
Saat sedang melakukan pengecekan ke ruang tahanan blok C, api sudah berkobar.
Sayangnya, petugas jaga hanya berhasil mengevakuasi kurang lebih 20 orang.
Sementara 100 napi lainnya yang menghuni blok C tidak berhasil dievakuasi karena api semakin membesar.
"Petugas jaga berhasil mengevakuasi kurang lebih 20 orang napi. Namun, sebanyak 100 orang napi tidak berhasil dilakukan evakuasi karena api semakin membesar," jelas saksi Iyan Sofyan pada Rabu (8/9/2021).
(*)
Source | : | Kompas TV,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta N |