Saat pekerjaan berlanjut tiada henti, akan muncul rasa ragu bahwa Anda benar-benar bisa melakukannya dengan baik. Hasilnya? Tentu saja semua pekerjaan itu tidak terlaksana dengan baik.
Lalu muncullah pemikiran, ‘Ah, rasanya mau kutinggalkan saja semua ini.’
Andai bisa, Anda pun akan langsung melarikan diri ke suatu tempat.
Tak hanya itu, kadang kala rasa kesal juga muncul tanpa sebab.
Rasanya ingin memukul seseorang yang membuat diri Anda terjatuh dalam kesulitan seperti ini, bahkan sampai muncul ide ekstrem untuk bunuh diri karena tidak bisa menemukan jalan keluar.”
Gejala burn out syndrome
Menurut Choi Myung Gi, gejala-gejala yang timbul saat seseorang mengalami burn out syndrome seperti berikut ini.
Saat hendak melakukan sesuatu, langsung terbayang kondisi terburuk yang akan terjadi. Hal ini disebut “sinisterisasi”.
Lalu, dalam kondisi putus asa, kita akan berpendapat bahwa pasti ada alasannya sehingga tidak dapat melakukan apa pun. Ini disebut “rasionalisasi”.
Pada saat yang sama, kita juga akan menyebut diri kita “bodoh”, “dungu”, dan “bawa sial”. Ini disebut “penamaan diri”.
Saat proses pemikiran tersebut terjadi di kepala kita, lambat laun kita akan merasa terasing dan akhirnya membuat kita kehilangan rasa percaya diri.
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |