Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Makam DS (22), kakak korban AP (6) yang matanya dicungkil oleh kedua orang tuanya untuk pesugihan, akan digali oleh tim Forensik Biddokkes Polda Sulawesi Selatan.
Pemeriksaan ini dilakukan setelah polisi menerima kabar bahwa kematian DS juga dikarenakan ritual ilmu hitam kedua orang tuanya dengan dicekoki air garam sebanyak 2 liter.
Makan DS yang berlokasi di Lingkungan Lembang Panai, kelurahan Gantarang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa akan dibongkar polisi untuk keperluan autopsi.
"Makam kakak korban (DS) akan digali untuk kami lakukan autopsi sebagai bagian dari penyelidikan. Sebab informasi yang kami terima bahwa korban tewas akibat dicekoki garam," kata Kasubag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan, dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/9/2021).
Sebagaimana diketahui, sebelumnya AP telah menjalani operasi mata di RSUD Syech Yusuf, Sungguminasa, Kabupaten Gowa.
Dokter pun menyampaikan, beberapa sel di mata AP telah rusak namun dapat pulih mengingat usianya yang masih belia.
Kini keadaan AP kian membaik, tim psikologi Rumah Sakit pun masih terus mendampinginya selama 24 jam.
"Alhamdulillah sudah membaik dan sudah mulai berkomunikasi dengan orang lain dan tim psikolog anak terus melakukan pendampingan selama 24 jam" kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Syech Yusuf.
Di sisi lain, praktik pesugihan ini diduga juga memasukan unsur kanibalisme.
Kejadian tersebut diungkapkan Bayu yang merupakan paman korban yang pertama kali menemukan AP sedang dieksekusi oleh kedua orang tua serta kakek dan neneknya.
Ia mengungkapkan, ibu AP mengakui dirinya telah memakan kulit luar mata korban.
"Informasi dari keluarga, praktik ilmu hitam ini telah lama mereka lakukan bahkan kulit luar mata kanan anak ini (korban) dimakan oleh ibunya."
"Ini saya tanyakan langsung kepada ibunya saat kami pergoki ritual mereka," kata Bayu, dikutip dari Tribunnews.com.
Kini, kedua orang tua DS dan AP yakni Hasniati (43) dan Taufiq (47) telah dinyatakan sebagai tersangka bersama dengan paman korban Udin Sauddin (44) dan sang kakak Barrisi (70).
Tak hanya keluarga tersangka yang mengikuti ajaran ilmu sesat tersebut.
Polisi menduga ada sekitar 40 orang lain di daerah tersebut yang masuk ke dalam kelompok pesugihan.
"Masih kita dalami, mereka ada perkumpulannya ada 40 orang, ini masih didalami dan melibatkan Polsek, Kementerian Agama, dan tokoh masyarakat di sana dan akan dilakukan penyuluhan kepada masyarakat dan jangan sampai ada seperti ini," jelas AKP Boby Rachman.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Deshinta N |