Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah
Grid.ID - Wanita harus bijak saat bermain media sosial.
Terlebih saat menggunakan aplikasi kencan online, jika tak ingin bertemu dengan lelaki buaya darat.
Alih-alih mendapat pasangan, justru kerugian yang didapat seperti 10 janda asal Semarang, Jawa Tengah ini.
Dilansir Grid.ID dari Tribunjabar.com pada (10/9/2021), janda-janda ini terpikat bujuk rayu dan modus Yandi (28), pria playboy asal Garut.
Yandi mereka temui lewat aplikasi Tantan yang merupakan singkatan dari tempat bertemu cowok tampan.
Sayang beribu sayang, bukannya menemui cowok tampan.
Janda-janda ini justru bertemu dengan Yandi yang berhasil menipu mereka.
Dilansir dari Tribunjateng.com, korban Yandi rata-rata adalah janda yang mapan dan memiliki profesi yang bergengsi di masyarakat.
Salah satu korbannya ini ada yang berpofresi sebagai bidan.
"Pelaku menyasar perempuan di Kota Semarang, incaran janda yang sudah mapan," terang Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Jumat (10/9/2021).
Dalam modus memperdaya para janda ini, Yandi tak hanya mengandalkan wajah dan fisiknya.
Ia juga mengaku-ngaku lajang dan bekerja bekerja di Perusahaan Oli Shell Helix Semarang.
Terpikat dengan wajah tampan dan status mapan, para janda ini terperdaya rayuan maut Yandi.
Beralasan demi modal usaha, Yandi meminjam uang kepada janda-janda ini.
Mereka yang takut ditinggalkan dan batal dinikahi pun memberikan uang mereka.
Tak tahu diuntung, Yandi juga memaksa mereka untuk berhubungan badan.
Setelah berhasil memperdaya para korban, Yandi pun kabur.
Lima korban yang melaporkan kasus ini ke polisi mengalami kerugian sejumlah Rp 179 juta.
Seorang bidan asal Kecamatan Tembalang menangung kerugian sebesar Rp 83 juta.
Disusul korban selanjutnya yang kehilangan uang mulai dari Rp 42 juta, Rp 22 juta, Rp 27,8 juta dan Rp 4,3 juta.
Beruntungnya ia berhasil diringkus polisi di kamar kos Jalan Dr. Sutomo, Kota Semarang pada Rabu (1/9/2021).
Yandi mengaku butuh sebulan untuk menaklukan hati dan memperdaya para janda ini.
"Itu hanya butuh sebulan," jawab Yandi.
Melalui kasus ini hendaklah para perempuan lebih bijak bermain aplikasi pencari jodoh agar tidak tertipu seperti para janda tadi.
Dilansir dari Verywellmind.com pada Sabtu (10/9/2021), ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan aplikasi kencan online.
1. Lihat dahulu fitur pengaman
Pastikan aplikasi kencan yang dipilih memiliki fitur pengaman yang baik.
Lihat apakah aplikasi tersebut mempromosikan pedoman keamanan di halaman pendaftaran.
2. Cek fitur pelaporan dan pemblokiran
Bertemu dengan orang aneh dan mungkin mengganggu pasti akan terjadi saat bermain aplikasi kencan daring.
Jika ada fitur ini, orang yang aneh dan berpotensi melakukan kejahatan bisa langsung diblokir dan dilaporkan.
Baca Juga: Masih Betah Menyandang Status Janda 7 Tahun Lamanya, Tessa Kaunang: Bukannya Gak Kepengin..
3. Hindari situs dan aplikasi yang memungkinkan perpesanan sebelum adanya kecocokan
Pilih aplikasi yang mengharuskan kedua orang sama-sama tertarik sebelum pengiriman pesan dapat dilakukan.
Cara ini dapat mengurangi jumlah pesan yang tidak diinginkan dan membatasinya hanya untuk orang yang ingin diajak berkomunikasi.
(*)
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Source | : | Tribun Jabar,Tribun Jateng,Verywellmind.com |
Penulis | : | Annisa Marifah |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |